Chapter 23

5.9K 252 3
                                    

"mati aja loe sana" ucap seorang lelaki sembari menendang rehan membuat lelaki itu mengerang kesakitan.

"udah kel abisin aja" sahut laki-laki satunya.

Lelaki itu pun berjongkok menatap rehan yang sudah mulai kehabisan tenaga nya, "ini belum seberapa, sama apa yang loe lakuin ke adek gue" ucapnya dengan seringai yang sangat menakutkan.

"pe-pengecut loe, be-beraninya keroyokan" ucap rehan terbata - bata, bibirnya terasa sangat perih karena pukulan dari kedua orang itu.

Orang yang bernama kelvin itu pun tertawa dan di ikuti oleh kedua teman nya, "gak usah banyak bacot deh loe, sekarang gue kasih kesempatan buat loe untuk mengutarakan isi hati loe" ucap kelvin, kemudian tangan nya memegang dagu rehan untuk menghadap ke arah nya. "karena mungkin... Hari ini adalah hari terakhir loe"

"KALIAN JANGAN SENTUH KAK REHAN" teriak seorang gadis yang tak lain adalah aluna bersama beberapa warga yang sempat aluna mintai tolong.

Kelvin berdiri dari tempatnya dengan wajah yang kesal karena sudah mengganggu aktivitas nya, "vin gawat ada warga" ucap salah satu dari mereka.

"KALIAN SEDANG APA DISANA" teriak salah satu warga.

"vin kabur vin"

"loe beruntung hari ini, tapi jangan harap lain waktu loe bisa lolos lagi, camkan itu" ancam rehan.

"cabut" sebelum kabur kelvin sempat menatap tajam ke arah aluna membuat gadis itu memalingkan wajahnya merasa sedikit takut.

Kelvin bersama temannya berlari menjauhi tempat itu, "neng kita kejar mereka dulu ya, gak papakan" ucap salah satu warga disana, aluna menganggukan kepala nya.

Setelah kepergian warga, aluna pun langsung mendekati rehan yang sudah terbujur kesakitan, "kak rehan gak papa?" tanya aluna dengan wajah yang menunjukan ke khawatiran.

Saat aluna akan menyentuh tangan rehan, laki-laki itu langsung menepisnya dengan kasar, "jangan sentuh gue" ucapnya dingin.

"tapi kak, kaka harus di obatin" ucap aluna.

"gak usah sok peduli loe" sinis rehan.

Rehan berusaha berdiri dengan berpegang pada dinding gang disana, aluna bergidik ngeri melihat tubuh rehan yang penuh dengan lebam, "kak rehan" pekik aluna sembari menahan tubuh rehan yang mulai oleng.

Tapi lagi - lagi rehan menolak nya dengan mendorong tubuh aluna menjauh, "GUE BILANG JANGAN SENTUH, NGERTI GAK SIH LOE" bentak rehan.

Aluna menundukan kepalanya takut, "maaf kak" lirih aluna.

"dan loe gak usah panggil gue kak, karena gue. BUKAN KAKAK LOE, ngerti loe" tunjuk rehan tepat di depan wajah aluna. Rehan berjalan menjauh dengan kaki yang pincang meninggalkan aluna yang menatap sendu ke arah nya.

"kenapa sih kak rehan benci banget sama aluna" lirih aluna, "padahalkan aluna juga lagi berusaha buat nerima kak rehan sebagai kakak laki-laki aluna"

*****

Krekk

Aluna menutup pintu rumah nya dan berjalan dengan lesu.

"aluna sayang udah pulang?" ucap sang mama yang sedang menonton tv di ruang keluarga.

"iya ma" jawab aluna malas, aluna berjalan dan duduk di samping sang mama dengan muka lesu.

"lohh kok anak mama pulang - pulang kusut gini, terus katanya tadi mau beli cemilan, mana cemilan nya?" tanya sang mama.

Dan aluna baru ingat, karena terlalu memikirkan keadaan rehan, aluna sampai lupa tujuan utamanya keluar tadi, "gak jadi beli ma" jawab aluna apa adanya.

Story In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang