Ch.50 (Betrayal)

730 104 60
                                    

Hari hari berjalan dengan semestinya di Hogwarts, tak ada gangguan masalah ataupun hal tidak masuk akal lainnya. Selepas mereka mengunjungi orang terkasih mereka masing masing saat Natal kemarin, Snape begitu manja kepada Raelyn. Ia tidak mengizinkan Raelyn keluar dari kamarnya selama seminggu lamanya.

Bulan demi bulan berlalu, hari demi hari berganti. Bahkan tak terasa, Hogwarts sudah hampir di penghujung tahun ajaran. Raelyn bahkan benar benar tidak percaya bila ia sudah berada di tahun keenamnya. Ia sendiri masih bingung akan menjadi apa nantinya. Auror? Magizoologist? Researcher? Healer? Entahlah, tidak ada yang begitu berada di minatnya. Walaupun saat ujian kemarin, nilainya lagi lagi dipenuhi oleh Outstanding (O) dan Exceeds Expectations (E).

Dia sudah mempunyai banyak Galleons di dalam brankasnya, hidupnya pasti tetap akan terjamin walaupun menjadi pengangguran sampai ia mati. Lalu apa yang harus ia lakukan setelah lulus?

Menikah dengan Snape? Tanya Raelyn dalam hatinya, disusuli dengan kikik gelinya.

Raelyn menatap langit langit kamarnya, entah kenapa ia tidak bisa tidur sedari tadi. Padahal matanya sudah dipaksakan untuk memejam, tapi sayangnya kantuk belum juga menjemput nya.

DEG.

Jantungnya tiba tiba bergemuruh kencang, inti sihirnya berdenyut tidak nyaman, nafasnya naik turun, tubuh Raelyn seperti tersetrum listrik seketika. Perasaan tidak buruk, yang terasa familiar hinggap di hati Raelyn. Pikirannya kalut oleh satu orang.

Snape.

Ada apa dengan pria itu?

**

Sedangkan dilain tempat, di waktu yang bersamaan.

"Severus, please..."

"Avada Kedavra!"

**

Raelyn memegang erat tongkat sihirnya, ia berjalan mengendap endap keluar dari ruang asrama Gryffindor.

Gelap dan sunyi, itulah yang dirasakan Raelyn saat kakinya berjalan membawa tubuhnya entah kemana. Jujur saja, bulu kuduknya merinding karena ia tidak tahan oleh kegelapan.

Raelyn terus melangkah tidak tentu arah, hingga sampainya ia di depan pintu Aula Utama.

"HAHAHAHA!"

Itu adalah suara tawa menggelar yang berasal dari dalam Aula Utama yang tertutup, diikuti bising kaca pecah yang saling bersahut sahutan.

Raelyn mengernyit bingung, apa itu? Siapa yang berani membuat rusuh dimalam seperti ini? Tanya nya pada diri sendiri.

Raelyn mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru arah, lorong lorong begitu sunyi. Bahkan ia tidak mendengar langkah berderap guru ataupun prefek yang menghentikan kekacauan di dalam Aula Utama.

Apa mereka tidak mendengar?

Mungkin saja, semua Asrama jauh dari Aula Utama. Bahkan ruang kerja para Professor.

Dengan keberanian Gryffindor nya atau justru keidiot-an asrama berlambang singa didada, Raelyn memberanikan diri mendorong pintu besar tersebut.

Deg.

Sialan.

Bajingan.

Keparat.

Brengsek.

Apa yang ia lihat dimatanya benar benar tidak masuk akal, Raelyn menggertakan gigi giginya hingga berbunyi gemerletuk yang tidak sedap didengar.

Snape, Draco Malfoy, Bellatrix Lestrange gila yang terkenal, diikuti dua Pelahap Maut dengan topeng diwajahnya berada didepan Raelyn.

My HalfBlood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang