Semua karakter murni milik J.K Rowling, tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung.
.
.
.
.
.Tepat pukul 7 pagi, Raelyn sudah siap dengan baju nyamannya dan koper berisi baju yang akan ia bawa ke Hogwarts. Tiba tiba pintu diketuk oleh seseorang.
"Ah pasti itu staf sekolah!" ucap gadis itu sambil membuka pintu. Betapa terkejutnya ia, seorang raksasa tidak, seorang manusia tidak juga, seorang setengah raksasa juga setengah manusia di depan pintu rumahnya!
Menyadari gadis di depannya takut, orang itu yang diketahui bernama Hagrid memberi senyum dan menyapanya.
"Hai! Kau pasti Raelyn bukan? Aku Hagrid staf Hogwarts, aku dikirim oleh Kepala Sekolah Hogwarts, Profesor Dumbledore untuk menjemputmu Raelyn!" ucap Hagrid dengan ramah.
Raelyn memaksa berani karena merasa ada senyum Hagrid dibalik jenggot panjangnya.
"Kurasa Hagrid bukan orang jahat" gumam Raelyn."Ayo Raelyn ambil barang barang yang akan kau bawa! Kita tidak punya banyak waktu! Kau harus membeli keperluan sekolah mu juga bukan?" ucap Hagrid lagi
****
Tiba di Diagon Alley, Raelyn sangat takjub, benar benar takjub dengan apa yang dijual di toko toko sekitarnya. Sebelum mereka membeli barang barang keperluan Raelyn, mereka pergi ke Gringotss bank untuk para penyihir yang katanya sangat aman. Kata Hagrid, Ayah Raelyn sudah menyiapkan uang untuk keperluan Raelyn selama bersekolah di Hogwarts."Dia tahu aku akan ke Hogwarts?" batinnya.
Lalu Raelyn mengambil uang seperlunya, untuk membeli barang barang keperluannya juga untuk jajan nanti. Setelah selesai mereka keluar dari Gringotts.
"Raelyn, kurasa kau belum sarapan. Kita sarapan dulu aku tak mau kau sakit apalagi sampai pingsan!" ucap Hagrid khawatir.
Lalu Hagrid dan Raelyn pergi ke tempat makan yang ada di Diagon Alley. Selesai makan Hagrid dan Raelyn lanjut untuk membeli keperluan sekolah Raelyn.
Mereka membeli jubah, seragam, alat tulis seperti pena bulu dan perkamen. Saat akan menuju ke toko tongkat sihir Ollivander, Hagrid pergi untuk membeli sesuatu dan menyuruh Raelyn masuk sendiri.
"Excusme!" ucap Raelyn saat memasuki toko tersebut.
"Ah kau pasti Nona Dixie bukan?" ucap pria yang rambutnya sudah memutih.
"Yes Sir! Mengapa kau tahu?" ucap Raelyn agak terkejut.
"Tentu aku tahu Nona! Dumbledore sudah memberiku nama nama anak tahun pertama Hogwarts agar disiapkan tongkat sihirnya! Sebentar ya!" ucap pria itu sambil mencari tongkat sihir.
"Coba yang ini Nona Dixie!" ucap pria itu sambil memberi tongkat
Baru saja Raelyn goyangkan sedikit, sudah membuat tumpukan kertas disebelahnya berhamburan. Raelyn menaruh kembali tongkat tersebut.
"Ah sepertinya bukan! Coba yang ini!" ucap pria itu lagi sambil memberikan tongkat yang lain.
Raelyn goyangkan lagi, ternyata sekarang lampu yang ada di atasnya meledak.
"Tentu bukan lagi!" ucap pria itu berlalu mencari tongkat yang lain.
"Mungkinkah yang ini? Nak coba yang ini!" ucap pria itu sambil memberi tongkat yang sederhana, simpel, namun mempunyai khas arsiran di pegangannya.
Jantungnya berdegup kencang entah kenapa. Saat memegang tongkat tersebut ia merasakan hatinya juga bergejolak, Raelyn menggoyangkan tongkat tersebut. Nyaman batinnya.
"Ah sepertinya itu tongkatmu Nona! Tongkat yang memilih penyihir, ia seperti memiliki hati sama seperti kita" ucap pria itu.
Setelah selesai membayar tongkat, Raelyn keluar dan menemukan Hagrid membawa burung hantu abu abu dengan mata hitam.
"Ini hadiah untukmu Raelyn!" ucap Hagrid sambil memberiku burung hantu itu.
"Ah terima kasih Hagrid! Kau memang yang terbaik!" ucap Raelyn mengambil burung hantunya sambil mengusap usap bulunya yang halus.
"Ayo kita ke stasiun Raelyn! Jangan sampai kau ketinggalan kereta!" ucap Hagrid.
*****
Saat di stasiun, Hagrid memberiku tiket. Ia bilang tidak bisa mengantarnya karena harus kembali ke Diagon Alley untuk membeli obat untuk tanaman tanaman di Hogwarts.
"Platform 9¾" ucapnya sambil mencari cari platform tersebut."Aish harusnya aku tadi tanya Hagrid!" baru saja mengatakan itu ia melihat anak seusianya melewati platform antara 9 dan 10. Ia menembus dinding.
"Wah keren!" ucapnya sambil mengikuti apa yang dilakukan anak tadi.
Walaupun agak ragu. Raelyn berhasil melewatinya. Ia langsung melihat kereta "Hogwarts Express" yang mulai dimasuki anak anak.
"Astaga! Aku harus cepat! Bagaimana kalau tidak dapat tempat duduk? Aku malas berkenalan dengan orang! Mending mereka saja yang duluan berkenalan denganku!" ucapnya sambil berlari memasuki kereta itu.
Dia memasuki gerbong kosong, dan duduk dekat jendela. Memasang walkmannya dan menatap keluar jendela. Saat kereta akan berjalan, ada yang mengajaknya bicara.
"Maaf nona! Bolehkan kami duduk disini? Gerbong lain sudah penuh! Tenang saja kami tak akan mengganggu mu!" ucap pria itu dengan yang lainnya.
"Ya tentu saja!" ucapku sambil menoleh.
Dan aku terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My HalfBlood Prince
Ficción GeneralIni bukan kisah Harry Potter atau Kau-Tahu-Siapa. Ini hanyalah sepenggal kisah antara karakter favorit saya, Severus Tobias Snape dengan gadis kecil bernama Raelyn Chadd Dixie. Kisah yang saya buat murni hasil imajinasi saya yang sangat mengidolakan...