Raelyn mengerjapkan retina matanya dari cahaya yang menyilaukan. Badannya terasa sangat kaku, karena ia bangun dalam keadaan tengkurap dan kepala yang menghadap ke arah samping. Tapi itu bukan masalah besar karena hal pertama yang ia lihat adalah senyum menawan seorang Severus Snape.
Snape mengecup bibir nya sekilas, "Morning."
Raelyn tersenyum kecil, "Morning too," katanya dengan suara yang agak serak.
"How's last night?" tanya Snape sembari mengusap punggung belakangnya yang tak terbalut kain apapun.
"Fantastic." itu adalah satu-satunya kata yang mampu Raelyn ucapkan, disaat ia mulai menerawang kejadian kemarin malam bersama Snape.
Hell, itu benar-benar terjadi.
"Aku akan membuatkan sarapan. Kutahu milikmu terasa sakit. Jadi diam disini saja jangan banyak bergerak, akan lebih baik saat kau tidak mencoba bangkit dari kasur." kata Snape lalu menyingkap selimut, bangkit dari tempat tidurnya.
Raelyn mengangguk acuh, lagipula ia memang tidak berniat bangkit dari kasur magnet kekasihnya sekarang.
Snape mengambil boxer dari lemarinya, lalu memakai cepat, "Kurasa Orchad telah mengambil pakaian mu untuk dicuci, jadi-" kalimat Snape terjeda saat pria itu melemparkan sebuah kemeja putih miliknya ke arah kasur, "Pakai itu dulu."
Raelyn tak menjawab, ia menggelamkan kepalanya di bawah bantal mencoba tidur kembali. Snape hanya menggeleng kecil melihat tingkah gadisnya, lalu memutuskan untuk langsung menuju dapurnya.
Raelyn mulai mencoba kembali terpejam, kepalanya ia sembunyikan dibagian bawah batal Snape. Tapi, saat ia mulai hampir terlelap, semerbak wangi makanan dari arah dapur mencuri perhatian indra pernafasan Raelyn.
Raelyn bangun dari tidurnya sembari mengusap matanya kasar, ia menyingkap selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Ia melupakan satu hal, ia hanya memakai celana dalamnya. Bra nya dilempar Snape ke bawah kasur, itu artinya branya juga ikut tercuci oleh Orchad bersamaan dengan pakaiannya.
Malas berpikir lebih lanjut, ia langsung memakai asal kemeja putih milik kekasihnya.
Dari tempat ia sekarang, Raelyn melihat pantulan cermin yang menampakkan kedua bukit kembarnya yang tembus pandang karena memakai kemeja putih kebesaran Snape. Tapi dirinya tidak begitu peduli akan hal itu, kakinya menuruni tempat tidur secara perlahan.
Shit.
Bagian bawahnya terasa ngilu.
Snape benar, tentang hal itu.
Tapi Raelyn adalah Raelyn, si keras kepala dengan ambisi selangit. Ia berjalan dengan teratih atih menuju dapur.
Tiba dirinya di pintu dapur, ia melihat dengan baik punggung putih lebar Snape yang tak terbalut kain apapun. Raelyn tersenyum kecil, itu adalah hal terindah yang pernah ia lihat.
Raelyn mendekati tubuh topless kekasihnya, lalu melingkarkan tangannya ke perut atletis Snape.
Pekerjaan kekasihnya yang sedang mengiris wortel terhenti seketika, "Apa yang kau lakukan disini?"
"Bukankah harusnya aku yang memasak sarapan untukmu?" tanya Raelyn balik.
Snape mendengus, ia menarik jari jari kecil yang memeluk perutnya. Lalu berbalik, matanya sontak menatap dada tembus pandang kekasihnya.
Ia menggeleng kecil, menyingkirkan pikiran kotornya, "Kau mengganggu pekerjaanku."
Raelyn memanyunkan bibirnya, membuat Snape tak tahan untuk tidak menyumpal dengan bibirnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My HalfBlood Prince
Fiksi UmumIni bukan kisah Harry Potter atau Kau-Tahu-Siapa. Ini hanyalah sepenggal kisah antara karakter favorit saya, Severus Tobias Snape dengan gadis kecil bernama Raelyn Chadd Dixie. Kisah yang saya buat murni hasil imajinasi saya yang sangat mengidolakan...