Raelyn membuka retina matanya, ia menatap langit langit atap Hospital Wings yang dirasa familiar untuknya. Lalu ia memijit pelipisnya pelan, menolehkan arah kepalanya ke samping.
Ia menangkap atensi Dumbledore yang tengah tersenyum hangat padanya.
"Apa ada yang kau rasakan, Raelyn?"
Raelyn menggelengkan kepalanya lemah, tubuhnya benar benar lemas untuk bergerak sedikit saja.
"Kau sudah siap menceritakan tentang Severus kepadaku?"
Mendengar nama yang disebutkan pria tua disamping nya, membuat darah Raelyn mendidih kembali. Ia mencekram sprei tempat tidurnya.
Dumbledore menepuk lengan atas Raelyn, ia menyalurkan kehangatan disetiap tepukan lembutnya. Membuat Raelyn merasa tenang kembali.
"Aku tak masalah jika kau belum siap menceritakan nya, Anakku!" ucap Dumbledore tenang.
"Tidak, aku akan menceritakan nya, Professor!"
Dumbledore mengangguk kecil, menyuruhnya memulai.
"Pria itu menyakiti mental dan hatiku sepanjang tahun ini." ucap Raelyn memulai cerita.
"Dia-" lidah Raelyn terasa kelu, namun Dumbledore melemparkan senyum hangatnya kembali pada dirinya. Membuat Raelyn melanjutkan ceritanya lagi.
"Severus dia-kami, menjalin asmara sebelumnya. Tadinya kami baik baik saja, namun tiba tiba pria itu berubah dalam sekejap mata padaku." ucap Raelyn, matanya mulai berkaca-kaca.
"Dia berciuman dengan wanita itu disaat aku dan dia belum ada kata perpisahan sama sekali, dia melemparkan mantra sectumnya padaku hanya karena aku mencoba membela diriku, dan dia-"
"-dia menamparku tadi."
Pertahanan Raelyn goyah, ia mulai terisak sambil mencekram sprei kasurnya kembali.
Dumbledore menatapnya iba, ia menepuk pucuk kepala Raelyn kaku.
"Apa kau tahu, mengapa dia seperti itu?"
Raelyn mengangguk kecil, matanya berkilat tajam.
"Imperius dan Amortentia, Isabeth Madden yang melakukannya, Professor!" sentak Raelyn marah.
"Maksudmu, asisten Madam Maxime?"
"Yeah, kalau dia belum berganti asisten tentunya." sahut Raelyn datar.
Dumbledore tersenyum hangat kembali, "Aku hanya memastikan nya, Nak."
Raelyn tak membalasnya kembali.
"Lalu, apa kau ingin menceritakan sesuatu tentang Harry dan Portkey tadi?"
Raelyn tersentak seketika, ia melupakan Harry. Ia langsung menatap Dumbledore panik.
"Piala yang berada di Maze telah disihir menjadi Portkey, Professor! Portkey itu akan membawa Harry menuju Voldemort! Dan Moody, dia bukan Moody asli!" jelas Raelyn panjang lebar sedikit berapi api.
"Dia Barty Crouch Jr!"
Dumbledore cukup terkejut oleh penuturan nya, "Crouch Jr? Darimana kau tahu?"
"Botol yang dikalungkan dilehernya itu Polyjuice, Professor!"
Saat Dumbledore hendak membuka suaranya kembali, pintu ruang kesehatan yang tertutup rapat tiba tiba menjeblak terbuka oleh seorang anak dari Hufflepuff.
"Professor Dumbledore! Anda harus ke Lapangan sekarang!"
Raelyn maupun Dumbledore menatapnya bingung, tapi penyihir terhebat sepanjang masa tersebut dengan gesit bangun dari duduknya. Tapi sebelum ia melangkahkan kakinya keluar, ia menunjuk sesuatu di nakas samping Raelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
My HalfBlood Prince
Ficção GeralIni bukan kisah Harry Potter atau Kau-Tahu-Siapa. Ini hanyalah sepenggal kisah antara karakter favorit saya, Severus Tobias Snape dengan gadis kecil bernama Raelyn Chadd Dixie. Kisah yang saya buat murni hasil imajinasi saya yang sangat mengidolakan...