Semua karakter murni milik J.K Rowling, tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung. Mungkin aku hanya merubah sedikit jalan cerita ges biar sesuai ama jalan cerita aku. Makasih! Jangan lupa vote+komen
.
.
.
.
.
.
.
Hari berlalu dengan sangat cepat. Hogwarts sedang melalui kejadian yang tak mengenakan. Beberapa hari lalu Mrs.Norris (kucing kesayangan Argus Filch) membeku saat perayaan Halloween. Beberapa orang mencurigai Harry sebagai pelakunya. Raelyn tidak tahu saat kejadian berlangsung. Dikarenakan ia sedang detensi bersama Snape. Ya, detensi Raelyn tidak pernah putus. Saat baru saja menyelesaikan detensi, detensi lain timbul. Sepertinya mereka benar benar menyukai kehidupan Raelyn.Sekarang Raelyn berada di tribun penonton. Tentu untuk melihat pertandingan Quidditch yang sebentar lagi akan berlangsung. Sebenarnya Raelyn sangat tidak suka berada disini. Ini adalah pertama kalinya ia menonton pertandingan yang menurutnya membosankan itu. Andai saja Fred dan George tak menyeret nya hingga kesini, Raelyn pastikan sekarang ia berada di danau seperti biasa saat ada pertandingan Quidditch.
Raelyn menghela nafas gusar. Mengambil walkman di saku jubahnya dan memasangkannya di telinganya. Ia tak ingin mendegar teriakan teriakan yang bersahutan sahutan. Walau posisi Raelyn di paling pojok tribun. Itu tak mengurangi kadar suara teriakan yang berisi semangat untuk para pemain dari asrama nya masing masing. Raelyn membuka buku yang ia bawa. Tak peduli pertandingan sedang berlangsung seru.
Raelyn sungguh menikmati dunianya. Dan pertandingan masih berlangsung dengan panas karena beberapa pemain dari Gryffindor terus berjatuhan karena melindungi Harry dan serangan Bludger. Raelyn tidak menahu tentang itu. Sampai ketika Jen menepuk bahunya.
"Raelyn kau dipanggil Madam Hooch!" ucap Jen dengan suara cemas.
"Ngapain?" jawab Raelyn datar.
"Aku tak tahu Raelyn! Coba turun sana!" ucap Jen lalu melihat pertandingan yang sedang dihentikan. Dahi Raelyn mengerinyit. Bukan, bukan karena ia dipanggil tiba tiba. Tetapi melihat orang orang yang menaiki sapu. Sejenak memang tak ada yang aneh, tetapi ia menyadari sesuatu. Mengapa pemain asramaku hanya 6 orang?
Raelyn segera turun dari tribun untuk menemui Madam Hooch. Saat ia bertemu Madam Hooch, perempuan setengah baya itu langsung menyerahkan seragam Quidditch Gryffindor dan sebuah sapu terbang. Belum sempat Raelyn protes, Madam Hooch langsung berucap, yang membuat mata Raelyn melotot seketika.
"Miss.Dixie! Sekarang kau gantikan Mr.Wood yang sedang cedera. Ini untuk kebaikan tim asramamu! Tak ada bantahan sekarang ganti bajumu!" ucap Madam Hooch lalu membawa Raelyn kesebuah ruangan dan menutup pintu ruangan kencang.
Raelyn mengumpat. Apa apaan ini, Memang feelingnya tak pernah salah. Ia seharusnya tidak menurut saat Fred dan George menyeret nya ke tribun penonton. Ia seharusnya kabur! Sekarang lihat, ia malah disuru mengantikan Wood! OH TUHAN! KILL ME NOW!
Saat Raelyn hendak kembali mengumpat, gedoran pintu tak sabaran juga teriakan Madam Hooch membuatnya buru buru memakai seragam Quidditch Gryffindor.
*****
Demi Merlin! Sekarang apa yang harus Ia lakukan? Ia hanya duduk diatas sapu terbang milik Wood dan melihat semua orang yang berada di tribun penonton. Ia melihat Jen yang sedang menyorakinya. Tom yang sedang mengepalkan tangannya seraya berucap 'Semangat!kau pasti bisa!'. Sedangkan Aland ia hanya diam, Raelyn tahu pasti pria itu sedang terkejut. Raelyn termenung, bukan ini yang ia mau. ARRGH! APAKAH AKU BERDISSAPRATE SAJA?
"Tenang Raelyn! Ada kami disini! Kami akan melindungimu! Kau hanya perlu memastikan tak ada bola yang masuk ke 3 lingkaran ini!" ucap Fred menenangkan Raelyn yang terus terusan mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My HalfBlood Prince
General FictionIni bukan kisah Harry Potter atau Kau-Tahu-Siapa. Ini hanyalah sepenggal kisah antara karakter favorit saya, Severus Tobias Snape dengan gadis kecil bernama Raelyn Chadd Dixie. Kisah yang saya buat murni hasil imajinasi saya yang sangat mengidolakan...