✈️ 31 | Tragedi

25 2 0
                                    

#Bagian 31

Dissemble

"Aku menyesal karena telah menyeret mu masuk ke dalam jurang permasalahan"

____________________________________

🎶Now Playing🎶
Day & Night - Ost. Start Up

Di perjalanan, Vector mengebut dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ia berusaha mencari jejak mobil Althaf. Sampai akhirnya ia menemukan mobil Althaf di jalan siliwangi.

Ia menyusul mobil Althaf dan mengklakson terus menerus menandakan ia menyuruh Althaf menghentikan mobilnya. Namun Althaf sama sekali tidak menggubris kode dari Vector.

Motor Vector dan mobil Althaf terus mengebut. Vector mencoba untuk selalu ada di sebelah mobil Althaf. Vector pun mengetuk ngetuk kaca mobil Althaf sambil terus menstabilkan motornya. Sementara itu, di belakang mereka sudah ada mobil Arthur yang mengikuti mereka dari belakang.

"AL BERENTI!" teriak Vector sambil terus mengetuk ngetuk kaca mobil Althaf. Althaf pun membuka kaca mobilnya. Terlihat Rere yang ketakutan dengan wajah yang sudah dihiasi air mata.

"KALO GUA GABISA DAPETIN RERE. SEMUA ORANG PUN GABISA DAPETIN RERE!" teriak Althaf lalu menutup kaca mobilnya dan menambah kecepatan mobilnya sehingga Vector tertinggal di belakang. Namun, Vector masih terus berusaha mengejar Althaf.

"Gua bakal bawa lo pulang re. Gua janji" batin Vector sambil terus menambah kecepatan motornya agar bisa mengejar Althaf.

Tak lama, Althaf dan Rere sampai ke tempat tujuan. Sebuah gedung kosong bertingkat tinggi di Kota Bandung. Althaf menarik Rere masuk ke dalam gedung tersebut lalu mereka sampai di lantai tertinggi gedung itu. Rooftop.

Rere sudah sangat ketakutan dengan semua perlakuan kasar Althaf. Ia sama sekali tak menyangka bahwa Althaf se gila ini. Rere terus menerus mengeluarkan air matanya. Ia sama sekali tak menginginkan semua ini terjadi padanya.

"Kalo gua gabisa milikin lo. Itu artinya orang lain juga gabisa milikin lo" kata Althaf sambil terus menerus mendekat ke arah Rere. Sementara Rere terus menerus berjalan mundur untuk menghindari Althaf.

"Lo harusnya paham. Kalo lo cuma buat gua. Tapi lo malah deket deket sama anak sampah kaya si Vector" timpal Althaf. Rere terus menerus berjalan mundur.

Lalu ia berhenti melangkah karena ia sadar ia akan terjatuh ke bawah jika terus menerus berjalan mundur. Tanpa ia sadari, Althaf mengeluarkan pisau dari saku celana nya yang akan digunakan untuk menusuk perut Rere.

"RERE AWAS!" teriak Vector. Lalu Althaf pun menoleh ke arah belakang dan mendapati ada Vector dan teman temannya disana.

Tanpa basa basi, Althaf menjatuhkan pisaunya dan langsung berlari menghampiri Vector lalu menonjok Vector dengan keras. Mereka pun bertengkar, sementara Daniel dan yang lainnya mencoba mengamankan Rere.

"Lo gapapa Re?" tanya Daniel. Rere hanya menganggukkan kepalanya pelan lalu menghapus air matanya.

"Kalian jagain Rere disini, gua mau bantuin Vector" kata Arthur lalu langsung berlari ke arah Vector dan Althaf.

Mereka bertiga pun bertengkar, sampai Althaf akhirnya mengambil pisaunya dan menusuk Vector. Arthur langsung bergegas menolong Vector yang sudah banyak bersimbah darah. Rere yang melihat hal itu langsung histeris.

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang