#Bagian 4
Dissemble
"Karena sedikit perhatian mu
memberi jalan untuk harapan ku"
___________________________________
🎶 Now Playing 🎶
Public - Make You Mine
Sudah 5 menit berlalu dan Rere belum juga siuman. Vector terus menunggu Rere bangun. Tak lama, Rere pun bangun. Vector langsung membantu Rere untuk duduk di kasur UKS.
"Bentar, lo minum dulu. Ini gue udah buatin teh anget buat lo" tutur Vector sambil memberikan teh tersebut pada Rere. Rere pun meminum teh tersebut.
"Thanks" jawab Rere.
"Lain kali kalo sakit gausah sekolah aja. Nyusahin orang kalo lo pingsan mulu" timpal Vector.
"Dih, ni orang udah baik nolongin gue. Tapi ujung ujungnya ngeselin juga" batin Rere.
"Gue balik dulu ke kelas. Kalo lo butuh gue, chat gue aja." Kata Vector lalu melangkahkan kaki. Namun langkah kakinya tiba tiba terhenti. Ia langsung berbalik badan ke arah Rere.
"Satu lagi, lo balik bareng gue. Gue gamau lo pingsan lagi nanti. Repot urusan" timpal Vector lalu pergi.
"Nih orang kenapa sih? Tadi pagi bilang jangan deket deket sama dia lagi tapi sekarang nyuruh gue balik bareng dia. Freak banget" batin Rere.
Di depan pintu UKS, Vector bertemu dengan kedua sahabat Rere. Yaitu Sessil dan Tasha.
"Lho? Vector? Lo ngapain di UKS?" tanya Tasya. Vector hanya menatap tasya lalu berjalan meninggalkan Tasha dan Sessil tanpa berbicara satu patah kata pun.
"Ih gimana sih lo, yang ngasih tau gue kalo si Rere pingsan kan Vector. Ya jelas lah dia di UKS" timpal Sessil. Tasha pun langsung kaget.
"Hah? Maksut lo, Vector yang bawa Rere ke UKS? Kok lo ga bilang sih sama gue?" tanya Tasha.
"Ngapain gue bilang sama lo? Aneh banget dah. Lu naksir ya sama si Vector?" tanya Sessil heran.
"Hah apaan si lo. Engga juga" jawab Tasha mengelak. Sessil pun langsung masuk ke dalam UKS diikuti oleh Tasha di belakangnya.
"Re, lo gapapa?" tanya Sessil panik. Rere hanya mengangguk pelan.
"Jaga kesehatan makanya re" timpal Tasha.
"Kalian tau darimana gue di UKS?" tanya Rere.
"Vector. Vector ngasi tau gue tadi lewat chat. Gue kira dia cuma bawa lo doang ke UKS abis itu pergi. Eh gataunya, dia nemenin lo sampe kita dateng" jawab Sessil.
"Yaudah, gue bikinin lo teh anget dulu deh" timpal Tasha.
"Eh gausah sha, tadi Vector udah bikinin kok. Gue juga udah minum teh nya tadi" jawab Rere. Tasha pun terdiam, ia tak bisa membohongi perasaannya. Bahwa sebenarnya, Tasha juga menyukai Vector.
Bel pulang sekolah berbunyi
"Re, yu balik. Gue temenin ya, kan lo lagi sakit" timpal Sessil.
"Emm..." kata Rere tiba tiba Vector datang dan memotong pembicaraan mereka.
"Ayo" timpal Vector pada Rere. Sontak Sessil dan Tasha menatap ke arah Rere.
"Gue bawa mobil tor" kata Rere.
"Gue yang nyetir" jawab Vector.
"Motor lo gimana? Lo kan bawa motor" tanya Rere. Tak banyak basa basi, Vector langsung memanggil salah satu temannya. Yaitu Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISSEMBLE
Fiksi Remaja[TAMAT] "Kalo akhirnya lo adalah takdir gue. Lo bakal kembali lagi sama gue. Karena takdir gaakan pernah salah alamat" ucap Vector pada perempuan tersebut. Vector Elmahendra, seorang lelaki bersifat dingin dan tak banyak bicara. Dibalik semua sifat...
