✈️ 36 | Mengenalkan

25 2 0
                                    

#Bagian 36

Dissemble

"Aku perlu pengenalan lebih dalam
dengan mu"

____________________________________

"Tante, maaf kalo saya lancang bahas ini sama tante. Tapi Arthur rasa, Arthur perlu ngomong ini sama tante. Karena Arthur gabisa liat sahabat Arthur dari dulu kesiksa karena hal ini" kata Arthur pada ibunda Vector.

"Jadi, Vector punya perempuan yang dia sayang tante. Namanya Rere. Orang yang Vector selamatkan pas tragedi Althaf kemarin" tutur Arthur.

"Maksut kamu, perempuan yang ketiduran di ruang rawat inap Vector kemarin?" tanya Ibunda Vector.

"Iya ma" timpal Vector.

"Tante tau? Anak tante ini harus mendem semua perasaannya demi tante" timpal Arthur.

"Tunggu tunggu, ini maksutnya apa sih tor?" tanya Ibunda Vector pada Vector.

"Rere adalah anak dari om Rendy. Pacar tante yang sekarang. Vector terpaksa nyembunyiin perasaannya karena dia tau, suatu saat dia bakal bikin Rere kecewa. Rere bakal tau hubungan gelap tante sama papa nya" kata Arthur.

"Arthur harap tante mengerti sama kata kata Arthur. Arthur bukannya mau ikut campur urusan pribadi tante. Tapi apa tante gamau mikirin kebahagiaan anak tante gimana? Arthur saranin, tante pikir dua kali untuk ngambil keputusan terus lanjut sama om Rendy" lanjut Arthur.

"Apalagi Arthur liat, tante udah pake cincin inisial R dan R di jari tante. Itu artinya hubungan kalian memang serius. Tapi Arthur harap sih tante bisa mengerti. Demi kebahagiaan Vector juga tan. Sebagai perempuan harusnya tante bisa rasain, sesakit apa istri om Rendy nanti kalo tau. Se marah apa nanti Rere sama tante apalagi sama Vector kalo dia tau bahwa Vector adalah anak tante" tutur Arthur.

"Ini semua gaakan ada beresnya tan kalo gaada yang mau ngalah, Rere sama Vector gaakan bisa bersatu tan kalo tante lebih memilih egois untuk mempertahankan hubungan gelap tante sama om Rendy. Dan menurut Arthur, kalo tante dan om Rendy masih terus berlanjut. Banyak pihak yang akan tersakiti tan. Termasuk anak tante sendiri" kata Arthur jelas. Ibunda Vector pun hanya bisa terdiam mencerna kata kata dari Arthur. Karena sebagaimana pun apa yang diucapkan oleh Arthur adalah benar.

"Yaudah, saya pamit ya tan. Saya cuma mau ngomong itu aja sama tante. Saya harap tante bisa merubah pikiran tante. Demi Vector kok tan. Saya permisi" lanjut Arthur lalu keluar dari rumah Vector. Vector pun berjalan menyusul Arthur.

"Ar, thanks" timpal Vector.

"You're welcome tor. Gua harap, kata kata gua tadi bisa membantu lo untuk membuka jalan pikiran nyokap lo" jawab Arthur. Lalu ia pun naik ke motornya dan pergi dari rumah Vector.

🎬🎬🎬🎬🎬🎬

Rere menulis catatannya siang itu di depan kelasnya. Sekaligus mengerjakan tugas latihan soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran bersama Sessil dan juga Tasha. Beberapa hari setelah tragedi Althaf itu, banyak yang berubah di sekolah.

Dari mulai penurunan jabatan Althaf sebagai ketua team basket SMA Taruna sampai kabar pengunduran diri Althaf dari sekolah.

Se antero sekolah sekarang mengetahui tragedi tersebut. Kejadian menegangkan yang dilakukan oleh Althaf pada Rere dan juga Vector. Berita pengunduran diri dan penyebab pengunduran diri Althaf dari sekolah pun sudah menyebar.

Semua murid dan guru sudah mengetahui bahwa Althaf telah di kirim ke tempat rehabilitasi jiwa dan mental. Karena sejatinya Althaf mempunyai kelainan atau gangguan mental.

"Gue ga nyangka, cowo se ganteng kak Althaf bisa ngelakuin hal sadis kaya gitu" timpal Tasha.

"Gue lebih ga nyangka kalo dia punya gangguan mental" kata Sessil.

"Kira kira, penyebab si Kak Althaf bisa punya gangguan mental gitu kenapa ya?" lanjut Sessil.

"Balik sekolah, kalian bisa nemenin gue ke tempat rehabilitasi kak Althaf ga?" tanya Rere.

"Hah? Ga deh engga. Lo aja gue gamau. Gue ga tertarik ke tempat begitu" jawab Sessil.

"Engga deh re kalo kesana. Lo aja. Lagian lo ngapain sih pake mau kesana segala? Mau ngapain?" tanya Tasha.

"Gue kasih tau ga ya sama mereka berdua. Ah, gausah deh. Ini udah terlalu personal. Gue simpen sendiri aja" batin Rere.

"Engga, gue cuma pengen tau aja" jawab Rere.

"Kalo kemarin gue ga dapet jawaban dari Vector soal Althaf sama dia ada hubungan keluarga atau engga. Berarti gue harus dapetin jawabannya dari Althaf langsung. Gue yakin, Althaf pasti gaakan ngarang sama masalah personal kaya gini. Dan dia ga sepenuhnya ga sadar dengan apa yang dia lakuin" batin Rere.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Rere segera melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil. Ia harus secepat mungkin mendapatkan jawaban dari semuanya. Ada banyak hal yang masih ingin dia ketahui tentang Vector. Terlebih lagi dengan semua teka teki yang muncul akhir akhir ini.

Saat Rere membuka pintu mobilnya, tiba tiba Vector datang dan sengaja menutup kembali pintu mobil Rere. Rere yang melihat hal itu sedikit kesal dengan perlakuan Vector.

"Mau kemana sih buru buru banget?" tanya Vector sambil menahan pintu mobil Rere agar Rere tidak masuk ke dalam mobil.

"Apa sih tor? Gue ada urusan nih ah" jawab Rere.

"Urusan apaan sih? Penting banget emang? Mending ikut gue"

"Lo ga liat apa kalo gue bawa mobil?"

"Mobil lo..." kata Vector lalu merebut kunci mobil Rere yang ada di tangan Rere.

Vector pun melemparkan kunci mobil Rere kepada Gecko yang sedaritadi ada di belakang mereka berdua. Rere pun makin kesal dengan kelakuan Vector.

"TOR IH! APAAN SI LO, KOK DILEMPAR KE GECKO SIH?" kata Rere kesal.

"Biarin, biar lo ikut gue pake motor. Paham?" kata Vector sambil tertawa.

"Ko, nitip mobil Rere. Bawa ke rumahnya oke!" teriak Vector pada Gecko.

"Siap kapten!" jawab Gecko.

Vector pun menarik tangan Rere dan membawa Rere ke parkiran motor sekolah. Lalu Vector memberikan sebuah helm kepada Rere.

Setelah itu mereka langsung bergegas pergi dari lingkungan sekolah.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan.

Ternyata Vector membawa Rere ke tempat pemakaman dimana ayahnya dan juga Raina di makam kan. Entah apa niat Vector saat itu, namun Rere yakin. Niat Vector mengajaknya ke tempat itu untuk hal baik.

"Gue mau kenalin lo sama bokap gue dan juga Raina. Mereka berdua harus kenal sama cewe sebaik lo" timpal Vector sambil tersenyum.

Haii jangan lupa votee yaaa!!! Wajib banget pokonya. Share juga jangan lupa okaay. Thank youu!

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang