✈️ 41 | Usaha

25 2 0
                                    

#Bagian 41

Dissemble

"Terasa semakin jauh
terasa semakin memiliki jarak"

____________________________________

🎶Now Playing🎶
It Will Rain - Bruno Mars

"Re tolong dengerin Vector dulu, 5 menit aja re" timpal Gecko.

"Iya re, Vector punya alesan tersendiri ngelakuin ini semua. Vector ga maksut untuk ngecewain lo" sambung Arthur.

"KALO GUE BILANG PERGI YA PERGI!" teriak Rere semakin tidak terkontrol. Rere pun bahkan memukul tubuh Vector dan mendorongnya.

"Pukul gue kalo itu bikin lo lega re. Kalo itu bikin lo bisa maafin gue. Pukul aja re" kata Vector.

Rere malah semakin menjadi dengan emosinya yang tak terkontrol. Tak bisa dipungkiri, mental Rere juga saat ini sudah tidak stabil. Ibunda nya yang melihat hal tersebut langsung menarik Rere dan memeluknya agar Rere berhenti melakukan hal tersebut pada Vector.

"Rere sayang udah, udah sayang udah jangan kaya gini" kata Ibunda Rere sambil memeluk Rere erat. Rere hanya menangis terus menerus di pelukan ibunda nya.

"Udah kalian semua pulang, saya gamau mental anak saya semakin tidak stabil karena kehadiran kalian semua disini!" kata Ibunda Rere kesal.

"Maaf tante" timpal Vector.

Akhirnya Vector dan teman temannya pun keluar dari rumah Rere. Mereka segera naik ke motor mereka masing masing. Terlihat jelas wajah Vector yang bingung sekaligus frustasi. Ia sama sekali tak tau harus berbuat apalagi sekarang.

Semuanya akan segera berakhir, setelah ini takkan ada lagi Rere yang selalu bersikap hangat pada Vector. Yang selalu menghargai keberadaan Vector.

"Udah tor, jangan dipaksa. Dia masih down banget. Kasih dia waktu untuk pulih dulu. Baru lu dateng lagi untuk jelasin semuanya" kata Arthur.

"Bener tuh, kalo lu kejar kejar dia sekarang percuma. Dia gaakan pernah mau dengerin lu. Pikirannya masih kalut. Masih emosi belum netral" sambung Daniel.

"Terus gua sekarang harus apa? Diem gitu? Gua gabisa" jawab Vector.

"Iya gua paham lu pasti ga tenang. Tapi coba kasih waktu buat Rere tenang dulu. Lu liat kan kedatangan kita tadi malah ngasih dia sama nyokapnya kesan negatif. Nyokap nya aja udah keliatan gamau kita ada disana tor" timpal Gecko.

"Tunggu emosi nya reda dulu tor. Nanti dia bakal lunak sendiri. Sekarang dia masih kaget kagetnya sama kejadian kemarin. Mental nya dia juga lagi ga stabil kalo gua liat tadi. Biarin dia obatin luka nya sendiri dulu" kata Harvey. Vector pun terdiam menunduk.

"Daripada diem dah kita balik aja. Udah kesorean juga ini, lu juga butuh ketenangan dulu tor" kata Kevin. Vector pun mengangguk lalu ia mengambil telepon genggam nya dan memberikan pesan kepada Rere.

Mereka semua pun akhirnya pergi dari rumah Rere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua pun akhirnya pergi dari rumah Rere. Sementara Rere di dalam kamarnya telah membaca pesan tersebut dari Vector. Air mata Rere mengalir dengan deras.

"Kalo lo sayang sama gue, kenapa lo se tega ini sama gue tor?! Kenapa?!" teriak Rere lalu melemparkan barang barang yang ada di kamarnya.

"Lo sama nyokap lo tuh sama aja tor. Sama sama jahat! Ga punya perasaan!" kata Rere dengan air matanya yang kian deras.

"ARGHH! KENAPA HARUS JADI KAYA GINI SIH?! KENAPA?!" teriak Rere. Teriakannya pun di dengar oleh ibunda nya. Ibu nya pun segera masuk ke dalam kamar Rere sambil membawa beberapa obat.

Saat ibunya masuk ke dalam kamar Rere, kamar nya sudah sangat berantakan. Barang barang yang berserakan dimana mana. Dan juga barang pecah belah yang sudah pecah dan hancur di lantai kamar.

Ditambah dengan kondisi Rere yang saat itu masih terus berteriak teriak dan melemparkan barang barang yang ada di sekelilingnya.

"Rere udah sayang udah. Kalo kamu kaya gini terus mama sedih liatnya" timpal ibunda nya sambil memeluk Rere. Lalu memapah Rere agar duduk di kasurnya.

"Hidup tuh ga adil ma. Ga adil" kata Rere.

"Iya sayang udah, kamu harus bisa terima semuanya" jawab Ibunda nya.

"Rere sekarang tidur ya, tenangin diri kamu ya sayang" kata Ibunda nya. Lalu Rere pun membenarkan posisi nya menjadi posisi tidur.

"Kamu minum obat dulu ya. Abis itu langsung tidur" lanjut Ibunda nya sambil menyerahkan dua obat untuk Rere. Lalu Rere pun meminum obat tersebut.

Tak lama Rere pun semakin mengantuk. Akhirnya ia pun tertidur. Ibunda nya pun mengelus wajah Rere perlahan. Tak ia sadari, ibunda Rere meneteskan air matanya. Melihat putri semata wayang nya bisa menjadi se kacau ini karena persoalan keluarga.

"Maafin mama ya re. Mama gabisa pertahanin pernikahan ini sama papa. Mama yakin, kamu pasti bisa keluar dari titik terendah kamu yang sekarang. Cuma kamu penguat mama sekarang nak" kata Ibunda nya sambil menangis.

🎬🎬🎬🎬🎬🎬

4 Hari Kemudian

Hari itu, Rere sudah kembali bersekolah. Kondisi nya pun sudah mulai stabil. Walaupun sampai saat itu Rere sama sekali tak ingin bertemu lagi dengan Vector. Saat jam istirahat tersebut, Rere kembali ke kelas bersama Sessil dan juga Tasha.

Lalu Rere melihat ada beberapa makanan dan juga minuman yang di taruh di meja Rere. Beserta dengan kalimat yang di tulis dalam satu kertas post it.

Jangan lupa di makan makanannya. Gue sengaja ngasih itu buat lo.
Have a nice day re!

Rere pun terdiam membaca tulisan di dalam kertas post it tersebut. Ia berfikir keras, siapa yang menaruh semua ini di meja nya.

"Ini dari siapa?" tanya Rere pada Sessil dan Tasha.

"Mana kita tau, daritadi kan kita sama lo di kantin" jawab Sessil.

"Lo punya secret admirer kali re" timpal Tasha.

"Nah iya tuh, lo kan idaman se antero sekolah re. Pasti banyak lah yang jadi secret admirer nya lo" sambung Sessil.

"Dari gue" timpal seorang laki laki di depan kelas Rere. Rere pun melirik ke arah lelaki tersebut. Dan benar saja, itu adalah Vector. Rere langsung mengambil semua makanan dan minuman tersebut lalu berjalan menghampiri Vector.

"Kenapa?" tanya Vector sambil menatap Rere. Tanpa basa basi Rere langsung membuang semua makanan dan minuman tersebut ke tong sampah di depan kelas. Sementara kertas post it nya ia robek di hadapan Vector.

"Gue ga butuh semua yang lo kasih. Paham?" timpal Rere dengan tatapannya yang tajam lalu berjalan pergi masuk ke dalam kelas.

Haaii yang udah baca part ini jangan lupa di vote yaa! Wajib banget vote pokonya. Share juga jangan lupa okaay! Thank youu!

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang