✈️ 40 | Resiko

25 2 0
                                    

#Bagian 40

Dissemble

"Sekarang semua nya hanyalah
tinggal penyesalan"

____________________________________

🎶Now Playing🎶
Blue Jeans - Gangga

Vector pun berjalan menuju taman belakang sekolah. Ia lebih memilih untuk menenangkan pikirannya sejenak disana. Tiba tiba Gecko datang dan duduk di sebelahnya.

"Lu kenapa? Uring uringan gajelas mulu dari tadi pagi" timpal Gecko.

"Rere tau semuanya. Semuanya kebongkar. Dan dia marah banget sama gua" jawab Vector.

"Soal nyokap lo dan bokapnya dia?" tanya Gecko. Vector hanya mengangguk.

"Itu udah resiko lo tor. Cepet atau lambat, dia juga bakal tau. Wajar kalo dia marah sama lo karena lo nutupin semuanya dari dia. Wajar kalo dia kecewa sama lo karena ya nyokap lo yang bikin keluarga dia ancur" kata Gecko.

"Terus gua harus gimana ko? Gua bingung. Iya gua tau, keluarga gua salah. Terus gua harus apa supaya Rere maafin gua sama nyokap gua" kata Vector frustasi.

"Masih ada ga hal yang lo tutupin dari dia?" tanya Gecko. Vector pun terdiam sejenak berpikir tentang hal tersebut. Lalu ia teringat bahwa Rere sama sekali tak pernah tau bahwa Althaf adalah kakaknya.

"Althaf. Dia belum tau kalo gue sama Althaf adik kakak" jawab Vector.

"Mending lu balik sekolah samperin ke rumahnya. Lu jelasin semuanya. Lu harus ada perjuangannya bro buat dia. Biar dia ngeliat perjuangan lu ke dia gimana" jawab Gecko. Vector pun menunduk sambil meresapi kata kata dari sahabatnya tersebut.

"Gini deh, gue temenin lu nanti ke rumah dia. Kalo perlu lu telfon anak anak band lu yang tau soal ini semua. Dari mulai drama lu sama Clarine dulu sampe masalah yang ini. Lu jelasin se jujur jujurnya" lanjut Gecko.

Bel pelajaran pun berbunyi. Mereka akhirnya masuk ke dalam kelas. 2 jam berlalu, akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.

Mereka memutuskan untuk langsung pergi ke rumah Rere. Di parkiran motor sekolah, Vector menelfon Arthur untuk meminta semua anak band ikut menemani nya ke rumah Rere untuk menjadi saksi.

"Halo ar, gue butuh bantuan lu sama anak anak" kata Vector.

"Kenapa? Tumben banget" jawab Arthur.

"Gua ribut besar sama Rere. Dia udah tau semuanya sekarang, soal perselingkuhan bokap nya sama nyokap gua. Jadi gua minta sama lu sama anak anak band yang lain. Untuk temenin gue jelasin semuanya sama Rere. Kalian kasih kesaksian yang bener sama dia. Bahwa gua sama sekali gaada maksut untuk nutupin semuanya dari dia" kata Vector.

"Yaudah, kita ketemu dimana?" tanya Arthur.

"Di rumah Rere aja. Gua share location sekarang" jawab Vector.

"Oke" kata Arthur lalu telfon pun di tutup. Gecko dan Vector pun bergegas pergi dari sekolah menuju rumah Rere.

Sesampainya di rumah Rere ternyata Arthur, Kevin, Harvey, dan Daniel sudah ada di depan rumah Rere. Lalu mereka pun turun dari motor dan berjalan masuk rumah Rere. Vector pun mengetuk pintu rumah Rere. Tak lama pintu rumah pun terbuka.

"Permisi tante" kata Vector.

"Iya, ini ada apa ya rame rame kesini?" tanya perempuan yang membuka pintu rumah.

"Saya Vector tante. Saya kesini mau ketemu sama Rere. Tante siapa nya Rere ya?" tanya Vector.

Deg.

"Vector? Berarti anak ini. Anaknya Ranty? Selingkuhan mas Rendy. Dan anak ini juga laki laki yang disukai oleh Rere?" batin Jasmine. Ibunda Rere.

"Saya Jasmine. Mama nya Rere" jawab Ibunda Rere. Mereka semua pun langsung kaget mendengar pernyataan dari perempuan tersebut. Ternyata itu adalah ibu dari Rere.

"Saya sudah tau kamu sebelumnya. Saya pikir, mending kamu pulang aja" kata Ibunda Rere lalu hampir menutup pintu rumahnya. Namun Vector menahan pintu tersebut agar tak ditutup.

"Tante saya minta maaf, saya tau mama saya salah. Tapi saya kesini untuk meluruskan semuanya. Saya mau jelasin semuanya sama Rere tante. Tolong kasih saya kesempatan sekali lagi untuk ketemu sama Rere" kata Vector.

"Lebih baik kamu pulang, saya ga menerima kamu untuk menginjakkan kaki di rumah saya apalagi bertemu dengan anak saya. Karena apa yang mama kamu lakukan, membuat keluarga kecil saya hancur. Saya dan suami saya akan bercerai. Dan anak saya jadi harus merasakan sakitnya jadi saya" timpal Ibunda Rere.

"Tante saya gatau niat mama saya apa dari awal untuk menjalin hubungan dengan suami tante. Saya juga udah ingetin mama berkali kali tapi susah tante. Ada banyak hal yang belum saya sampaikan sama Rere. Tolong tante, sekali ini aja kasih kesempatan saya untuk ketemu sama Rere. Setelah ini, saya janji. Saya gaakan ganggu lagi kehidupan Rere. Saya gaakan menampakkan diri lagi di hadapan tante" kata Vector meyakinkan. Ibunda Rere pun berpikir keras. Akhirnya ia luluh dengan kata kata Vector.

"Waktu kamu ga banyak. Setelah selesai, langsung pergi dari sini. Saya panggilkan Rere dulu" kata Ibunda Rere.

"Makasih tante. Makasih banyak" jawab Vector. Ibunda Rere langsung berjalan masuk ke dalam rumah dan memanggil Rere. Tak lama Rere pun keluar dan menemui Vector dan juga teman temannya.

Sangat terlihat wajah Rere yang sangat kusut. Mata yang sembab, bibir yang pucat. Dan tatapan mata yang sangat amat kosong. Vector paham betul bagaimana rasanya menjadi Rere.

Vector semakin merasa bersalah dengan keadaan Rere yang seperti sekarang. Ia sadar betul, sudah dua keluarga yang menjadi korban ibunda nya.

"Mau apa lo kesini? Ga cukup bikin keluarga gue ancur?" tanya Rere sinis dengan tatapannya yang kosong. Ibunda nya pun menemani Rere di belakangnya.

"Gue mau jelasin semuanya sama lo re. Gue bawa anak anak kesini juga biar jadi bukti buat lo" kata Vector.

"Bukti apa? Lo bisa buktiin apa sama gue? Jelas jelas lo sama nyokap lo sama sama salah. Dan lo masih mau menyangkal hal itu?" kata Rere lalu menggelengkan kepalanya.

"Gue gamau menyangkal hal itu karena gue tau itu salah. Gue kesini karena gue harus jelasin yang sebenernya sama lo" kata Vector.

"Lo gausah banyak omong deh, berapa banyak yang lo tutupin dari gue? Bahkan lo ga pernah bilang sama gue kalo lo adik kakak sama Althaf" kata Rere.

"Lo tau darimana?" tanya Vector heran.

"Ga penting gue tau darimana. Gue gamau liat muka lo lagi disini. Pergi!" teriak Rere.

"Re please, kasih gue kesempatan satu kali lagi untuk ngejelasin semuanya sama lo. Semua drama gue, semua yang gue tutupin dari lo. Itu semua ada alesannya re" timpal Vector.

"PERGI!" teriak Rere dengan nada yang semakin marah.


Haaii jangan lupa di vote yaa! Share juga biar makin banyak yang baca. Thank youu!

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang