#Bagian 48
Dissemble
"Maaf, aku tak bisa berada
di samping mu lagi"____________________________________
🎶Now Playing🎶
Growing Pain 2 - Ost. The HeirsDi parkiran mobil, Vector terdiam mematung. Gecko, Sessil, dan Tasha menatap ke arah Vector yang tak mau masuk ke dalam mobil.
"Tor, ayo cabut" kata Gecko. Saat itu juga, air mata Vector tumpah. Dengan frustasi, ia menendang ban mobil nya.
"Argh!" teriak Vector.
"Tor, tenang tor" timpal Tasha.
"Ga, gabisa. Gue harus cegah Rere pergi. Gue gamau dia pergi" kata Vector lalu melangkahkan kakinya untuk berlari menuju ke dalam bandara kembali. Namun Gecko menahan Vector dengan tubuhnya yang menghadang Vector.
"Tor udah, ini udah jadi keputusan dia dan keluarganya. Lu gabisa stop mereka. Lu harus ikhlas, dengerin gua. Kalo jodoh lu emang Rere, dia bakal balik lagi sama lu" kata Gecko.
"Tapi gua gabisa ko, disaat gua udah bisa ngomong soal perasaan gua sama dia. Kenapa dia malah pergi!" kata Vector dengan nada tinggi.
"Gua paham ini berat buat lo tor. Udah takdirnya kaya gini, lo gabisa merubah takdir" timpal Sessil.
"Udah kita masuk mobil, kita balik" kata Gecko lalu Vector pun akhirnya masuk ke dalam mobil. Akhirnya Vector, Gecko, Sessil, dan juga Tasha pergi dari bandara tersebut.
Pada akhirnya, Vector harus merelakan semuanya. Merelakan kenangannya, perasaannya, dan juga semua harapan dan impiannya bersama Rere. Karena itu semua takkan pernah terwujud lagi. Jarak akan menjadi kunci awal dari kerenggangan hubungan Rere dan juga Vector.
"Mungkin bener re, merelakan adalah hal yang terbaik untuk kita sekarang. Walaupun hati gue sama sekali gabisa untuk ngeliat lo pergi. Tapi gue yakin, lo bakal balik lagi kesini. Dan gue bakal terus nunggu lo disini" batin Vector.
Sementara di bandara, jam sudah menunjukkan pukul 16.10 itu artinya 10 menit lagi pesawat Rere akan take off. Arthur pun akhirnya kembali dari toilet. Lalu tak lama, pengumuman pun terdengar
"Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA328 to United Kingdom, please boarding from door A12. Thank you"
"Om, tante, Rere itu pesawat kita" kata Arthur.
"Iya, hati hati ya re. Jaga diri kamu disana. Kalo butuh apa apa telfon mama sama papa ya sayang. Jangan nakal, harus nurut nanti sama om Vino dan tante Christy. Walaupun kalian beda rumah tapi rumah kalian deketan kok" kata Ibunda Rere.
"Iya ma. Mama juga jaga diri disini ya. Jangan sakit" kata Rere lalu memeluk ibunya tersebut.
"Rere, papa yakin kamu akan jadi orang yang sukses. Dan papa mau yang terbaik buat kamu. Kamu yang bener belajar disana, jaga diri kamu, papa sama mama sayang sama kamu" kata ayah Rere. Lalu ayahnya pun ikut memeluk Rere. Tak lama mereka pun melepaskan pelukannya.
"Arthur, om titip Rere ya sama kamu. Tolong dijagain, om gamau anak om satu satunya kenapa kenapa disana. Kalo bisa, kamu kemana mana temenin aja Rere nya ya. Salam sama papa mama kamu juga" kata ayah Rere pada Arthur.
"Iya om nanti Arthur salamin ke mama sama papa. Arthur juga pasti jagain Rere. Nanti Arthur bakal laporan sama om setiap minggu nya" jawab Arthur.
"Yaudah ma pa, Rere pergi dulu ya. Mama sama papa baik baik disini. Rere sayang kalian" kata Rere.

KAMU SEDANG MEMBACA
DISSEMBLE
Novela Juvenil[TAMAT] "Kalo akhirnya lo adalah takdir gue. Lo bakal kembali lagi sama gue. Karena takdir gaakan pernah salah alamat" ucap Vector pada perempuan tersebut. Vector Elmahendra, seorang lelaki bersifat dingin dan tak banyak bicara. Dibalik semua sifat...