✈️ 6 | Masalah

57 2 0
                                    

#Bagian 6

Dissemble

"Terlalu banyak rahasia yang tersimpan rapih sehingga tak ada satu orang pun
yang bisa mengetahui"


___________________________________

🎶 Now Playing 🎶

Various Artists - Portents Of War (Ost. The Heirs)

Rere sibuk menonton film di laptopnya sambil memakan cemilan yang ia sediakan. Tiba tiba ketukan pintu kamarnya terdengar lalu ia langsung menghentikan kegiatannya dan membuka pintu.

"Kak Althaf? Siapa yang ngizinin lo masuk rumah gue?" tanya Rere kaget.

"Bibi, gaboleh emang?" tanya Althaf dengan membawa satu tentengan bag bertuliskan "Zara" di tangan kiri nya dan satu buket bunga di tangan kanannya.

"Lo tunggu dibawah aja deh, gausah ke depan kamar gue juga kali"

"Oke, gue tunggu dibawah ya"

Akhirnya Althaf pun turun ke lantai bawah dan menunggu Rere di ruang tamu. Rere pun mencari cara agar ia tak berlama lama bertemu dengan Althaf.

Rere memutuskan untuk menelfon Sessil agar ia datang ke rumahnya. Sessil pun mengiyakan perkataan Rere. Lalu Rere turun ke lantai bawah untuk menemui Althaf di ruang tamu.

"Lama banget, abis ngapain?" tanya Althaf.

"Ganti baju" jawab Rere singkat.

"Nih buat lo" kata Althaf sambil menyodorkan bag belanjaan dan bunga tersebut.

"Maksut lo ngasih ini apa?" tanya Rere curiga. Tiba tiba Althaf langsung memegang tangan Rere.

"Gue to the point aja ya re, gue suka sama lo dan gue rasa juga lo tau itu. Gue mau, lo jadi cewe gue re" kata Althaf tanpa basa basi. Rere pun bingung harus berkata apa.

Disaat kebingungan itu, tiba tiba Sessil datang masuk ke rumah Rere. Namun Sessil tak sendirian, ia membawa Tasha, Gecko, dan juga Vector.

Wait, tunggu dulu. Vector?! Untuk apa Sessil mengajak Gecko dan juga Vector. Apalagi dengan waktu yang sangat tidak pas.

Rere langsung melepas genggaman tangan Althaf. Althaf pun langsung menatap ke arah Vector seolah tak suka dengan kedatangannya.

"Lu ngapain bawa Vector sama Gecko dah?" tanya Rere dengan suara yang super kecil pada Sessil.

"Sorry, ga sengaja ketemu tadi di jalan sama mereka. Jadi, yaudah deh gue ajak aja sekalian biar rame" jawab Sessil.

"Ngapain lu?" tanya Althaf pada Vector.

"Penting banget lu tau gue kesini ngapain?" tanya Vector balik.

"Eh eh, santai dong. Kita kan kesini mau kerja kelompok" timpal Tasha.

"Kerja kelompok? Bukannya kalian beda kelas sama Gecko sama Vector?" kata Althaf heran. Rere pun mulai panik.

"Maksutnya Tasha tuh, ngerjain tugas bareng buat matpel Biologi. Kita kan gurunya sama tuh, ya kenapa engga buat kerjain tugasnya bareng. Gue, Tasha, sama Rere tuh ga ngerti sama materinya. Jadi kita minta Gecko sama Vector ngajarin kita sekaligus ngerjain tugasnya. Mereka berdua kan pinter" timpal Sessil.

"Huft, untung Sessil jago cari alesan" kata Rere dalam hatinya.

"Ngerusak moment lu!" kata Althaf lalu mengambil bunga tersebut dan melemparkannya ke wajah Vector. Lalu melangkahkan kakinya. Vector langsung menarik baju belakang Althaf.

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang