✈️ 32 | Ditutupi

21 2 0
                                    

#Bagian 32

Dissemble

"Perasaan ini semakin tak bisa
ku tampung"

____________________________________

🎶Now Playing🎶
Logical Love - Various Artists (Ost. The Heirs)

"Doi ketangkep, kekejar sama polisi" jawab Harvey.

"Siapa yang manggil polisi?" tanya Vector kaget.

"Gua, lu tenang aja. Dia gaakan masuk penjara kok. Dia dimasukin ke tempat rehabilitasi mental dan jiwa. Nyokap lu juga ngizinin dia dimasukin kesana daripada ngebahayain orang" timpal Arthur.

"Kalo gitu, mama mau ngurus kak Althaf dulu ya ke tempat rehabilitasi. Kamu gapapa kan disini sama temen temen kamu?" tanya Ibundanya.

"Iya gapapa ma" jawab Vector.

"Yaudah, mama pergi ya sayang. Gecko, titip Vector ya" kata Ibunda nya pada Gecko.

"Siap tante" jawab Gecko Ibunda Vector pun keluar dari ruangan rawat inap.

"Gua minta tolong sama lu semua, jangan pernah ngomong apapun soal nyokap gua sama Rere. Apapun. Oke?" kata Vector. Semua teman temannya hanya mengangguk tanda mengerti.

Tak lama seorang suster bersama satu pasien perempuan masuk ke dalam kamar rawat inap Vector. Ya, itu adalah Rere. Vector dan teman temannya pun langsung melirik ke arahnya. Suster pun setelah mengantarkan Rere langsung pergi dari ruangan.

"Re? Lo gapapa?" tanya Vector.

"Gapapa kok, cuma shock aja. Jadi lemes" jawab Rere.

"Harusnya gue kali yang nanya sama lo" lanjut Rere sambil tersenyum tipis.

"Buat kalian semua, thanks ya udah bantuin gue" kata Rere pada semua teman teman Vector.

"Sama sama" jawab mereka berbarengan.

"Oh iya, nyokap bokap lo mana? Kok ga disini?" tanya Rere.

"Bokap gue kan udah gaada re. Lo lupa?" tanya Vector.

"E-eh sorry, gue lupa. Nyokap lo mana?" kata Rere.

"Ada kok tadi baru aja keluar ruangan" timpal Kevin.

Vector dan yang lainnya pun langsung panik ketika Kevin keceplosan berbicara hal tersebut di hadapan Rere. Karena mereka takut bahwa Rere akan menyadari kalau ibunda Vector adalah sang selingkuhan ayahnya.

"Hah? Berarti masih belum jauh ya. Gue susulin aja deh" kata Rere. Namun dengan sigap tangan Vector langsung menahan tangan Rere agar tidak pergi.

"Jangan, gausah" kata Vector.

"Lho, kenapa? Gue mau minta maaf sama dia. Karena anaknya jadi korban gara gara nyelamatin gue" kata Rere.

"Temenin gue disini bisa? Gue butuh lo" timpal Vector sambil menatap wajah Rere dalam. Rere pun terdiam lalu mengangguk pelan.

DISSEMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang