Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡.
.
.Chap 18 •
____________Warna hitam pekat sudah mendominasi langit yang sedikit bertaburan titik-titik cahaya. Karena cahaya lampu lebih terang mengalahkan bintang yang kini sudah mulai jarang nampak. Jalanan malam ini sudah sepi oleh kendaraan roda dua, empat, maupun selebihnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Pekerja kantor yang tidak lembur sudah pulang sejak tadi.
Lalu mari kita fokus pada pria bersurai hitam pekat yang masih duduk di kursi kerjanya dengan beberapa tumpuk berkas yang sudah selesai dikerjakan. Melirik jam dinding di ruangannya yang sudah jauh dari kebiasaannya pulang karena ditimpa musibah tadi siang mengakibatkan dirinya harus lembur.
Beruntung perkejaannya sudah selesai. Segera saja ia bergegas untuk pulang. Dirinya sudah rindu dengan suami mungil kesayangannya.
Hanya tersisa beberapa meter, tapi mobilnya mau tidak mau harus berhenti saat tempat parkirnya di tempati oleh orang lain. Mata elangnya menatap tak suka pada mobil hitam di depannya, bisa- bisanya parkirnya ditempati orang. Tapi, setelah matanya menyipit untuk menelisik nomor plat mobil tersebut membuatnya harus memundurkan mobil. Memilih untuk kembali ke persimpangan yang bisa digunakan untuk bersembunyi sekaligus mengamati.
Jaemin ingin memastikan jika tebakannya itu benar, meskipun sesungguhnya ia berharap kebalikannya. Ia tak ingin apa yang tersarang di pikirannya menjadi kenyataan. Na Jaemin tak mau peribahasa ‘Sudah jatuh tertimpa tangga’ itu terjadi padanya.
Baru saja menunggu lima menit, Namun, tangannya sudah mengepal, menampakkan uratnya, menatap tajam pada seseorang yang baru saja keluar dari rumah Renjun. Matanya memanas.
“Kau mengejutkanku, Na.” Jaemin mengabaikan suara halus Renjun yang biasanya menjadi alunan indah di telinganya, tapi kali ini rasanya hambar. Sedangkan Renjun terkejut, kenapa Jaemin aneh begini? Bisanya ia akan langsung menyerang dirinya dengan pelukan dan beberapa kecupan sayang. Tapi apa ini? “Ah mungkin karena lelah.”
Renjun menutup pintu. Segera menemui Jaemin yang langsung membersihkan diri. Sementara menunggu keluarnya Jaemin, Renjun memutuskan untuk memanaskan makanan yang sudah dingin karena Jaemin lembur.
Lima belas menit berlalu, Jaemin keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya dan handuk kecil di lehernya. Renjun yang sedari tadi menunggu sambil memainkan ponselnya langsung saja meneguk ludah. Padahal sudah menjadi kebiasaannya melihat tubuh atas suaminya saat sehabis mandi, tapi tetap saja damage-nya selalu sama.
“Akan kutunggu di dapur, kau ganti baju dulu.” Renjun ingin keluar, tapi tangannya ditahan.
“Kenapa?” tanyanya bingung. Tak mengindahkan pertanyaan suami mungilnya, Jaemin malah memandang lekat pahatan wajah Renjun yang selalu bisa membuat Jaemin merasa beruntung karena bisa menjadi pasangan pria Huang itu. Tapi, sekarang Jaemin jadi meragukan itu setelah mengetahui Renjun bisa-bisanya membawa masuk pria lain saat Jaemin tidak ada.
Berbeda dengan Jaemin, Renjun malah panas dingin ditatap seperti itu.
“Na, kau—” Belum selesai menyelasaikan kalimat, Jaemin sudah memutus kontak mata. Segera memakai bajunya. Membuat Renjun menatap penuh tanda tanya. “Na, kau tak apa kan?”
Jaemin yang baru saja memasukkan kepalanya ke lubang baju menatap suami mungilnya sebentar. “Hm.”
Setelah makan malam, Jaemin langsung pergi ke kamar. Lagi lagi membuat simbol tanda tanya memenuhi pikiran Renjun. “Sepertinya Jaemin benar-benar lelah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Sub [JaemRen]✔
Fanfiction[Follow me before read] "When my Evil Side began to DOMINATE." . . . Little Mature! Bxb book, jangan salah lapaak! ©VLNurulimams Started : 23 Mei '20 Finished : 7 Feb '22 Highest Rank 2 in #huang of 484 stories 3 in #na of 633 stories 1 in #naren o...