Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡.
.
.Chap 20 •
___________Setelah membersihkan tubuh suaminya, Renjun memilih untuk pergi ke dapur guna mengisi perut, beruntunglah dia yang pernah tinggal di rumah bak istana ini, jadi setidaknya ia tahu dimana letak bahan makanan, bumbu, dan peralatan masak.
Mendecak pelan saat ia melihat isi kulkas hampir kosong melompong, hanya tersisa makanan beku setengah masak.
“Sebenarnya dia niat tidak sih menjadi istri, kulkas dibiarkan kosong.” Menggerutu pelan sambil mengeluarkan makanan. Memikirkan bagaimana nasib Jaemin jika hanya dengan Minju, mau diberi makan apa? Menggedikkan bahu, ia tak tahu dan tak mau tahu.
Bersenandung pelan seraya menunggu makanan matang, kira-kira Jaemin akan bangun malam ini tidak, ya?
Karena ternyata si bule kanada melebih-lebihkan keadaan, Jaemin ternyata tidak sekarat, hanya mabuk berat.
Renjun jadi merasa bersalah, seharusnya ia menahan Jaemin dan menjelaskan semuanya. Tapi, nasi sudah menjadi bubur, yang sekarang ia bisa lakukan adalah berharap. Berharap Jaemin memberinya kesempatan untuk meluruskan semuanya setelah bangun nanti.
Membuka pintu kamar perlahan, bisa saja Jaemin sudah bangun.
Ternyata belum, Renjun menghela nafas pelan. Seperti habis dikejar hantu saja.
Duduk di sisi kasur, menatap lamat wajah teduh suaminya. Mengusap pelan surai Jaemin yang sudah tumbuh panjang dan tebal. Merasakan deru nafas hangat yang menyapu pergelangan tangannya, membuat Renjun tersenyum sedih.
Ia takut kalau-kalau Jaemin bangun dan langsung memarahinya, memakinya, dan mengusirnya untuk pergi. Mengingat pengalaman buruk yang pernah ia alami, dimana Renjun belum berubah status menjadi pasangan Jaemin. Saat kejadian dimalam itu, Renjun dimaki habis-habisan, merasa jika dirinya yang salah di sini, padahal tidak sepenuhnya.
Maka dari itu Renjun takut, meskipun nampak kuat, sejatinya ia hanyalah pria yang rapuh. Butuh sandaran yang dapat meringankan beban hidupnya. Tapi ia tak mau, ia tak ingin membagi beban hidupnya. Karena Renjun tahu, yang mendapat cobaan bukan sekedar dirinya saja. Tidak merasa seolah-olah dirinyalah yang paling menderita. Masih banyak orang yang tidak ia ketahui penderitaannya.
Yang hanya bisa Renjun lakukan adalah berusaha untuk memperbaiki segalanya, iya. Masalah tidak akan hadir jika dirinya tak mampu untuk menyelesaikannya.
Tak memperdulikan waktu yang terus berjalan, sampai Renjun sudah tak sadarkan diri. Dengan posisi yang bisa dibilang tak enak, yaitu duduk dengan sebagian tubuhnya berbaring di sisi ranjang yang tidak ditempati Jaemin. Semoga saja Jaemin tidak bergerak sehingga Renjun tak akan jatuh nantinya.
───‹‹─Bad Sub─››───
Terik matahari menyambut paginya, tidak, malahan mengusik tidurnya. Mengusap kelopak matanya pelan sembari beradaptasi dengan cahaya kuning keemasan yang merambat masuk melalui jendela kaca yang tirainya sudah tersingkap rapi di ujung bingkai jendela. Merenggangkan tubuhnya sebentar sambil membawa badannya untuk duduk.
“Uh?” Mengerjapkan mata bingung, menatap sekitarnya. Ia menjumpai selimut yang menutupi tubuhnya dan juga posisi yang berbeda. Seingatnya ia duduk dengan kaki menjuntai di ubin dan itu posisi yang amat tak enak. Tapi, ia sudah terlanjut tertidur.
Sampai ia juga menyadari sesuatu.
“Jaemin, dia dimana?” Segera ia turun dari kasur, memeriksa kamar termasuk toiletnya. Hasilnya nihil. Lalu diputuskan untuk keluar kamar. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, ia menyusuri lorong. Tak lupa memanggil nama suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Sub [JaemRen]✔
Fanfiction[Follow me before read] "When my Evil Side began to DOMINATE." . . . Little Mature! Bxb book, jangan salah lapaak! ©VLNurulimams Started : 23 Mei '20 Finished : 7 Feb '22 Highest Rank 2 in #huang of 484 stories 3 in #na of 633 stories 1 in #naren o...