39┆NEVER REALLY LOVE

3.8K 320 65
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 39 •
___________

Tubuh mungil pria yang masih tetap terikat terlihat lebih lemah dari hari sebelumnya. Sudah dua hari perutnya tidak diberi makan dan minum, memangnya apa yang bisa diharapkan dari menjadi sekapan orang yang selama ini dianggap baik ternyata begitu menyeramkan, lebih seperti seorang psikopat.

Bruk!

Kursi yang ditempati terjatuh bersamaan si empu yang kini meringis kesakitan, posisinya terjungkal ke depan mengakibatkan dagunya memar dan diambruki kursi. Dengan sisa tenaga berusaha bergerak mengubah keadaan, tapi nihil.

Kried.

Dalam hati yang terdalam, rintihan disenandungkan berharap orang yang datang tidak akan menyiksanya dengan cutter ataupun tangan kosong lagi.

“Akh sakit!” jeritnya saat surainya ditarik sehingga posisi menjadi menyamping. Menatap galak ke arah Donghyuck, wajahnya datar sedatarnya. Renjun berpikir lebih baik dia kembali dipakaian penutup mata daripada melihat wajah itu.

“Sudah tiga hari tapi tidak ada yang mencarimu? Hah, itu berarti dirimu memang tidak dipedulikan.” Donghyuck mengelus bekas luka yang mulai mengering di sudut bibir Renjun akibat tamparannya. “Apa dirimu benar-benar tidak diharapkan?”

“Wajahmu masih terlihat memesona walaupun terluka, ah malah dua kali lipat lebih menarik.” Senyum remeh dilontarkan. “Kau tahu? Aku bisa saja menjadi dominan untukmu,” bisikannya tepat pada telinga kanan si mungil.

Renjun mendelik, dia tahu jelas maksud kalimat itu, segera saja mengantukkan kepalanya pada Donghyuck, mengabaikan pusing yang mulai melanda.

Terdengar umpatan, dagu Renjun dicengkeram kuat. “Berani, ya? Baik kalau begitu aku akan benar-benar memperlihatkannya.” Donghyuck mulai melepaskan benik kemejanya.

You are idiot!

“Mungkin yang benar dirimu.”

“Apa kau sadar perbuatanmu ini berlebihan? Jika kau menginginkan Jeno seutuhnya, bukannya itu sudah terkabul?”

“Ya benar.”

“Lalu kenapa kau masih saja menculikku?”

Donghyuck menarik salah satu alisnya. “Menurutmu?” ujarnya berbalik bertanya dan kemejanya sudah terjatuh dilantai kotor, tersisa kaos tipis yang melekat.

“Kau orang yang tidak bersyukur!”

“Bukannya itu kau?”

“Jangan membalikkan fakta!”

“Hah, lucu sekali kau masih bisa terus berteriak dengan tenggorokan kering.” Donghyuck berlanjut melepaskan sabuk hitamnya.

“Kau psikopat, kau gila, Jeno menjadi tidak pantas untukmu!” Renjun menatap tajam, dia merasa ada sedikit penyesalan karena melepaskan Jeno begitu saja untuk Donghyuck. Bukan berarti masih cinta, hanya saja dia sama sekali tidak pernah berpikir orang yang dijodohkan dengan Jeno adalah orang gangguan jiwa.

“Haha, mungkin apa yang kau katakan ada benarnya, tapi ingin bagaimana lagi? Kita sudah menikah.” Tangan kanannya masuk ke saku celana, sebuah untaian kain hitam tertarik keluar. “Kalau aku adalah dominan, maka aku lebih suka menutup mata submissive-ku.” Sudut bibirnya terangkat, mengerikan.

“Tenanglah Renjun,” suruhnya saat si mungil terus saja menggerakkan kepalanya saat kain itu didekatkan. “MENURUT RENJUN!”

PLAK!

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang