24┆PLANS and MISSIONS

4.4K 588 75
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 24 •
___________

Memastikan suaminya benar-benar tertelan titik katulistiwa, Renjun memutuskan untuk masuk rumah. Mendaratkan tubuhnya disofa yang besar dan nyaman. Sambil sesekali merenggangkan tubuhnya yang pegal-pegal akibat ulah suaminya. Memang ucapan pria sulit dipercaya.

(Ingatkan Renjun kalau dia itu juga termasuk spesies pria).

Rasanya Renjun ingin kembali menjelajahi alam bawah sadarnya, dia benar-benar kekurangan tidur. Kalau tadi pagi tahu Jaemin yang menyiapkan sarapan, Renjun dengan senang hati bangun setidaknya pukul lima.

“Tidur, tidak, tidur, tidak....” Sibuk memutuskan dengan hitungan jemari sampai sepuluh. “Tidur, tidak, tidur, ti—tidur lah.” Curang sebenarnya karena saat mencapai ibu jari, seharusnya ia tetap terjaga.

Namun untuk Renjun, terserah saja, nanti oknum Na Bucin Jaemin marah. Kalian bisa terkena tebas.

Tebas uang satu juta won.

Mana ada, Renjun dengan senang hati akan menarik telinga Jaemin karena terlalu menghabiskan uang.

“Fyuuu fyuu fyuu~” Sembari menunggu rohnya pergi bermimpi, mulutnya mengerucut dan berbunyi seperti angin berhembus pelan.

Selang beberapa menit, ia sudah terlelap. “Grrrr.”

“Nyam nyam nyam.” Mulutnya nampak seperti mencecap makanan, kalau saja Jaemin di dekatnya saat ini, tamat riwayat tidur Renjun. Pasti tangan pria Na akan memainkan bibir Renjun, membuatnya seperti bebek, juga tak lupa menusuk-nusuk pipi gembil si mungil seperti bakpao. Bedanya jika ditekan, pipi Renjun akan kembali ke bentuknya semula.

Tak sadar satu jam berlalu, tepatnya pukul delapan pagi.

Renjun masih asik bermimpi bertemu kartun kesukaannya yang di sana, dia akan menunggangi lalu terbang di langit.

“Bugh! Woi maling!” Tubuhnya jatuh secara tidak elit, dalam posisi menelungkup mencium karpet berbulu. “Pyeh, mulutku kemasukan bulu panda.” Tangannya berusaha mencari benda yang menempel lidahnya karena tadi saat jatuh, mulutnya terbuka, membayangkan sedang makan awan dan lidahnya sedikit terjulur.

“Hm, jam berapa ini?” Memaksa kelopak matanya untuk terbuka sambil berjalan ke kamar.

“Sudah penuh.” Renjun melepaskan charger dari ponselnya. “Aku tidur satu jam tapi berasa delapan jam, ugh kepalaku pusing.” Tangannya memegang kepala seiring tubuhnya mendarat di pinggir kasur.

Drrtt.

“Ada yang menelphon.” Tanpa membaca kontaknya, Renjun menekan item warna hijau dengan gagang telphon.

“Iya dengan Huang Renjun?”

“Jon, ini gawat, dia datang.”

Kening Renjun mengerut. “Maaf sepertinya salah sambung, nama saya Renjun.”

“Ck, ini aku Heejin.”

Dengan wajah bantal, Renjun memasang ekspresi flat. “Kukira kau sudah sembuh untuk tidak memanggilku seenaknya.”

“Jangan bahas itu dulu, ini lebih penting, Lee Naeya datang ke kantor.”

“Hah? Siapa itu? Aku tidak—”

“LEE NAEYA, MANTAN—mantan sekretaris Jeno yang ingin membalas dendam.” Heejin merutuki mulutnya, bagaimana jika si pemilik nama mendengar teriakannya. Semoga saja tidak, dia sekarang sedang berada di ruangannya dengan monitor yang menampilkan rekaman CCTV.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang