35┆BABA

2.8K 366 35
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 35 •
__________

Minhyung kini sudah sampai dengan berjalan kaki bersama Nyonya Cheng menuju sekolah Shuyu. Tanpa adanya percakapan, orang berlalu lalang ditambah angin sama sekali tak menyapa membuat suasana yang canggung semakin canggung. Apalagi kebiasaan Minhyung yang suka sok kenal sok dekat meluap begitu saja, kejadian dimasa lalu lah alasan utamanya.

"Ehem, apa Shuyu masih lama lagi?" tanya Minhyung selang sepuluh menit belum muncul tanda-tanda anak-anak keluar dari lobby sekolah.

"Biasanya sudah, tapi ini aku tidak tahu." Nyonya Cheng menggaruk pipinya, tak biasanya jam pulangnya mundur hampir lima belas menit.

"Aah, begitu."

Kecanggungan kembali menyelimuti. Minhyung mengedarkan pandangan, mencoba mencari topik guna mencairkan suasana.

"Untuk yang dulu, saya benar-benar menyesal." Minhyung menunduk, malah dia terpikir perihal kejadian di rumah tadi.

"Ya, kau sudah mengakui semuanya, mungkin lain kali aku harus mengajakmu ke pemakaman Xianlu."

"Boleh kah?" tanya Minhyung dengan mata berbinar, dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan teman perempuannya itu dan sekarang hanya tinggal kenangan.

"Tentu, kau temannya."

"Terimakasih."

Nyonya Cheng mengangguk.

Kring.

Bel sekolah terdengar nyaring diseluruh sudut bangunan sekolah, lamat-lamat suara bising menyapa indra pendengaran. Keceriaan terpahat pada wajah polos para siswa-siswi yang baru saja keluar dengan sedikit berlarian ataupun berjalan santai sambil berbincang seru tentang permainan kanak-kanak.

Minhyung mengedarkan pandang, dia belum menemukan sosok mungil yang begitu mirip dengannya. Keningnya mengerut. "Shuyu belum terlihat."

"Kau benar," sahut Nyonya Cheng yang juga ikut memperhatikan.

"Ah itu dia." Wajah bahagia tak luput dari penglihatan Nyonya Cheng. Diam-diam dia juga bersyukur jika akhirnya kisah dimasa lalu sudah menemukin penyelesaian. Mungkin dalam waktu dekat kebenaran akan siapa orang tua kandung Shuyu harus segera diungkapkan.

"Mama!" Shuyu berhamburan memeluk Mamanya, senyum manis terlihat.

"Kenapa keluarnya terlambat, hm?"

"Tadi Ibu Guru bercerita tentang keluarga dan diberi tugas untuk menggambarnya," jawab Shuyu tanpa menghilangkan senyumannya.

Nyonya Cheng melempar pandang pada Minhyung. Keduanya memikirkan hal yang sama. Meskipun senyuman Shuyu begitu manis, namun manik matanya memancarkan kesedihan. Anak itu pintar sekali menutupinya.

"Shuyu, mau jalan-jalan dulu sebelum pulang?" Minhyung berlutut menyelaraskan tinggi dengan Shuyu. Dia juga mengulas senyum manis.

"Ma?" Shuyu kembali melihat Mamanya, balasannya adalah anggukan. "Tapi Shuyu ingin segera pulang."

Minhyung terdiam sejenak. Pasti anak itu masih terus-terusan berpikir mengenai kesamaan wajah mereka. "Beli ice cream mau?"

"Memangnya boleh?"

"Boleh dong."

"Lalu Mama?"

"Ikut juga, ayo."

Ketiganya mulai berjalan menjauhi sekolah. Posisinya Minhyung berada di kanan, Nyonya Cheng sebelah kiri sedangkan Shuyu berada di tengah dengan kedua tangannya digenggam. Shuyu diam-diam mengulas senyum, entah rasanya dia seperti merasa keluarganya utuh seperti anak-anak lainnya.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang