12┆DÌDÌ

9.3K 1.2K 267
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 12 •
___________

Suasana di meja makan cukup sunyi, aku juga sibuk melahap makananku, mengabaikan pipi menggembung karena terlalu banyak makanan yang kusuap, enak juga. Aku tidak menyangka jika aku bisa memasak seenak ini. Karena jika di rumah, aku hanya memasak makanan sekedarnya, toh Jen-aish sebut saja si mantanku, dia juga suka suka saja dengan apa yang kumasakkan. Dia tak banyak menuntut soal itu. Dan aku suka sifatnya yang itu.

Brak!

“Makanan apa ini, rasanya tidak enak!”

Aku menatap Minju yang memuntahkan makanan di lantai, mengambil air minum lalu menunjukku dengan tatapan nyalangnya. Uh, menakutkan.

“Kau sengaja meracuni aku dan Jaemin, ya?!”

Aku melirik Jaemin sebentar, dia ternyata tengah membaca situasi yang terjadi.

Oh, ini saatku beraksi.

Kutundukkan kepala sambil memainkan jemari lentikku, menggigit bibir bawah sehingga suaraku mencicit. “Tapi aku tidak pernah berniat seperti itu, toh aku kan juga makan makananku.”

“Cih, omong kosong. Kau benar benar jahat!”

“Cukup!” Suara tegas milik Jaemin yang berhenti makan karena terganggu. “Sayang, cepat minta maaf.” Cukup lembut daripada yang tadi. Tapi dia berbicara dengan siapa?

“Renjun.” Mendengar namaku dipanggil, langsung saja kudongakkan kepala. Dia menatapku lalu menunjuk Minju dengan dagunya. Ah ternyata di sini aku yang salah, cih, apa lidahnya mati rasa sampai tak bisa merasa betapa enaknya makananku? Hah, lebih aku menurut daripada adu mulut ini semakin menjadi.

“Minju-ssi, aku minta maaf.” Jika bukan karena Jaemin aku tidak mau minta maaf.

Minju tersenyum kemenangan. Lalu beranjak mendekati Jaemin, menitah untuk segera bersiap pergi bekerja. Aku menatap datar, oh iya. Aku baru ingat kalau Minju tetalah istri pertama. Malangnya aku hanya jadi yang kedua. Ck ck ck.

“Renjun bersihkan semua kekacauan ini, aku tidak suka rumahku kotor,” kata Jaemin saat melewati dapur.

Aku merengut kesal. Dengan terpaksa aku mencuci piring, membersihkan semuanya termasuk makanan yang dimuntahkan Minju. Iyuh.

Padahal tadi pagi saat kita melakukan 'itu', dia sangat lembut, tapi kenapa sekarang berubah mengerikan seperti tadi? Karena terlalu sibuk dengan pikiranku, sampai tak sadar ada Minju yang berdiri menyandar bingkai pintu dapur sambil bersidekap.

“Lihat kan, jika aku tetap menjadi prioritas. Jaemin itu hanya memanfaatkan tubuhmu saja. Cih dasar perusak rumah tangga orang, murahan!”

Sabar, tenangkan akal sehatmu Renjun, tapi benar kah Jaemin hanya memanfaatkanku tubuhku saja?

“Tugasmu hari ini membersihkan seluruh rumah karena para maid sedang libur, camkan itu!” Sinis sekali dia, bagaimana bisa Jaemin menikahi nenek lampir, benar-benar menyeramkan.

Hah.

Sungguh hari yang melelahkan. Aku memilih merebahkan tubuh di atas ranjang yang besarnya minta ampun. Memijat leher, lengan, dan kakiku yang seakan mati rasa, hei ini rumah sudah seperti istana dan aku harus membersihkannya sendiri, huft.

Ting!

Dengan malas aku meraih telpon di atas nakas.

Jaemin <3

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang