28┆FACTS AND CHANGE(?)

3.3K 495 69
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Catatan :

Baca dengan seksama ya, jangan asal scroll, nanti kalian engga tahu alurnya dengan benar. Karena scene disini itu bener bener penting banget.

.
.
.

Chap 28 •
__________

Rasa penasarannya sedikit terurai setelah salah satu pintu kayu dibuka oleh kunci berbandul rubah. Awalnya ia pikir tidak mungkin kunci tersebut mampu membukanya, karena mustahil jika ruangan yang selalu diberi perhatian supaya tidak dibuka, kuncinya malah diteledorkan. Beruntung ART di rumah Jaemin tidak bertindak seenaknya, langsung memberikan pada Renjun.

Walaupun ART dulunya pernah sempat menanyakan, siapa itu Renjun, kenapa bisa meninggali rumah milik atasannya, terlebih juga dia tidur bersama Jaemin. Aneh. Tapi akhirnya memilih memendam dalam hati, tidak sopan juga menanyakan. Ia hanya bekerja dan mendapat gaji, bukan mencampuri urusan pribadi orang lain. Jadi dirinya berinisiatif jika Renjun itu kemungkinan kerabat atau teman dekat Jaemin sehingga terlihat begitu akrab. Menutupi fakta jika tidak sekali duakali memergoki keduanya bermesraan sebelum Jaemin pergi ke kantor.

"Lantas apa yang ditutupi Jaemin di sini?" tanya Renjun bingung, di balik pintu hanya terdapat meja kerja dan rak dan beberapa buku usang. Banyak debu, sepertinya memang jarang dibersihkan. "Kemungkinan pintu satunya, digantungan terdapat dua kunci. Bisa jadi kan?"

Renjun kembali mengunci, beralih pada ruangan selanjutnya.

Klek.

Keningnya mengerut. "Jangan-jangan isinya juga sama."

Dan pernyataannya bisa jadi benar jika meja usang juga ada. Di sini hanya rak dipenuhi buku tebal dan sebuah manequin dengan setelan jas kerja lengkap. Selebihnya hanya udara kosong.

"So, aku hanya penasaran dengan ruangan berdebu? Oke. Jaemin ada benarnya juga. Aku tidak seharusnya masuk—hatchi." Renjun mengusap hidungnya. Lebih baik ia segera keluar sebelum flunya menjadi.

Renjun pergi ke dapur untuk cuci tangan. Tangannya terasa gatal-gatal akibat debu. Kulitnya sensitif juga ternyata, bisa jadi efek badannya yang terasa kering mengakibatkan debu mudah membuatnya gatal. Itu kesimpulannya karena Renjun pula tahu. Sebelumnya kulitnya tidak pernah seperti itu, tepatnya jarang.

Drrtt.

Kantung celananya bergetar.

Panggilan masuk, dari suaminya tercinta.

"Halo Na, kenapa?"

"Aku boleh meminta tolong?"

"Tentu saja."

"Kau pergilah ke ruang kerjaku, di meja ada dokumen warna biru laut, bawa ke kantor ya, atau kirim pos saja."

"Hm oke."

"Terimakasih, jangan lupa makan lagi."

"Aku sedang diet."

"Jika diet, nanti kau tidak ada tenaga untuk tengah malam."

"Tidak dengar, sudah ya, aku matikan. Paket segera datang."

"Lihat saja jika di rumah—"

Tut.

Renjun kembali menyimpan ponselnya dan berjalan menuju ruang kerja Jaemin. Beruntung hanya ada satu dokumen biru laut, jika ada beberapa, dia tidak akan tahu yang mana. Sebab Jaemin hanya memberitahu secara singkat, padat, dan kurang jelas.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang