14┆EXPLANATION (2)

8.9K 1K 353
                                    

Explanation (2)
Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 14 •
___________

Pria mungil bermarga Na terbangun terlebih dahulu akibat suara alarm di nakasnya. Tangannya sudah lebih dulu terulur untuk mematikan ponselnya sebelum duduk dan menoleh ke kiri. Ulasan senyum tipis terpatri di wajah bantalnya. Ditengoknya jam dinding.

Ah, pukul 03.30 KST

Dirinya memang sengaja menyetel alarm dini hari karena tak ingin lagi ditinggal pergi entah kemana oleh pria bongsor yang masih terlelap di sampingnya.

Bahkan saat tidur saja tampan.

Malah semakin tampan karena surainya yang berantakan juga bulu mata lentik itu. Cantik.

Renjun yang usil mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh bulu mata suaminya.

Bibir mungilnya terkikik pelan.

Lucu karena tangan Jaemin langsung merogoh-rogoh udara guna menyingkirkan sesuatu yang mengganggu tidurnya.

Tak hanya sekali.

Saat tangan Jaemin sudah kembali tenang.

Renjun langsung saja melanjutkan acara mari menjahili suami di pagi hari.

Tanpa terbesit bayangan lain apa yang akan terjadi untuk respon kedua kalinya dari Jaemin.

Ah benar.

Tangan jenjang Renjun langsung ditarik untuk digenggam erat oleh tangan kekar Jaemin. Bahkan tubuh Renjun menjadi maju akibat tarikan tersebut. Membuat wajahnya langsung terkena terpaan nafas hangat dari sang dominan.

Renjun mati-matian menahan udara kotor yang akan keluar dari lubang hidungnya.

Di sisi lain pun ketampanan Jaemin dari jarak seminim ini tak baik untuk kesehatan jantung Renjun.

Sebelum kesadaran Jaemin menjemput. Renjun harus segera menarik tangannya, tapi lagi-lagi tanpa diduga tangan kekar Jaemin malah memeluk pinggang ramping Renjun posesif. Begitu erat. Sampai tubuh Renjun langsung mengenai dada bidang Jaemin.

“Ugh.”

Renjun merutuki dirinya karena malah mengeluarkan suara. Bagaimana lagi, ia tentunya tak ingin kehilangan nyawanya karena tidak bisa bernafas.

Ia jadi ragu. Sebenarnya Jaemin sudah bangun atau belum sih.

“Na...,” panggil Renjun pelan mencoba memastikan. Tak ada sahutan, tapi Jaemin malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang submissive. Renjun mencebik. Jika seperti ini pertanda Jaemin sedari tadi sudah bangun, tapi pura-pura tidur.

Ish, menyebalkan.

“Lepas!”

Dan benar. Bulu mata lentik itu terbuka diiringi diangkatnya kepala dari leher sang submissive.

Si dominan terkekeh lalu mencuri satu kecupan di bibir mungil Renjun.

“Sudah tahu rupaya.”

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang