9┆JAEMIN'S EXPLANATION

11.5K 1.3K 101
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.

(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 9 •
__________

Tok... tok... tok.

BRAK!

Tok... tok... tok.

BRAK!

Tok... tok... tok.

BRAK!

BRAK!

BRAK!

Selalu saja tak kenal kata menyerah. Pria asli kebangsaan korea itu terus-terusan kembali ke kediaman seseorang yang sudah ia buat menderita. Entah itu pagi, siang, sore, malam. Membuat si pemilik rumah harus merelakan pintu rumahnya tersakiti akibat ditutup secara kasar. Berdoa saja engselnya tetap pada tempatnya dan berfungsi sebagaimana fungsinya.

Pria itu Na Jaemin.

Na Jaemin yang menghabiskan waktunya hampir seminggu untuk datang ke kediaman sekretarisnya, Huang Renjun. Awalnya ia terkejut akibat pintu kayu yang baru saja dibuka tiba-tiba ditutup keras. Membuatnya terlonjak kaget. Namun, dimulai kedatangannya yang ketiga ia mulai terbisa dengan itu. Ia selalu menyiapkan jantungnya.

Belum diketahui alasan mengapa Jaemin selalu datang. Ada beberapa kemungkinan, yaitu :

1. Jaemin yang menyesali perbuatannya.
2. Jaemin hanya ingin menambahan makiannya, penderitaan pada Renjun, dan
3. Jaemin yang menyesali perbuatannya namun itu hanyalah kedok seperti peristiwa di rumah sakit lalu.

Tepat dihari sabtu. Jaemin tidak datang ke rumah sekretarisnya. Sampai menjelang malam pun tidak ada tanda-tanda.

Dan itu membuat guratan timbul didahi Renjun yang sedang sibuk memainkan ponselnya sambil mengemil di ruang tamu. Tapi sedetik kemudian ia menaikkan bahu acuh, untuk apa juga peduli. Toh saat Jaemin kemari pun selalu ia tolak mentah-mentah. Bahkan melihat wajahnya saja ia tak ingin.

Renjun melanjutkan kegiatannya daripada pusing-pusing memikirkan Jaemin.

Bagaimana pun juga, Renjun masih merasa trauma. Akhir-akhir ini ia berusaha menjahit luka yang ia dapat meski ia tahu, sampai kapanpun luka itu tak akan pernah hilang, pasti meninggalkan bekas. Dan Renjun tidak ingin menambah luka itu lagi. Ia terlalu takut dengan apa saja yang bisa terjadi di waktu mendatang.

Sudah hampir setengah jam duabelas malam Renjun berkutat dengan ponselnya. Beruntung Renjun mulai menguap, membuat ekor matanya menitikkan air. Dari itu ia menyadari jika sudah melewatkan jam tidurnya yang seharusnya sejak pukul setengah sepuluh tadi. Ternyata ponsel bisa membuat kita seakan tersihir, tiba-tiba saja sudah beberapa jam ia lewat kan hanya untuk bermain benda segiempatnya.

Dengan langkah malas, Renjun berjalan ke kamarnya. Sambil sesekali menguap dan menggaruk lengannya yang gatal.

“Hoam....” Renjun naik ke ranjang, sebelum menidurkan badan, ditarik selimutnya sampai sebatas dada.

“Good night myself~” monolog Renjun sesudah dirinya siap untuk menyelami alam mimpinya. Tak lupa ia berharap semoga hari esok menjadi hari baik.








Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang