29┆SURRENDER

2.8K 442 103
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Catatan :

Kalau kalian berhenti baca diawal part ataupun pertengahan dan memutuskan untuk keluar book, saya mohon jangan, baca sampai akhir ya? Tapi jangan diskip-skip, nanti kalian bingung.

Paham kan ya? Jadi, silahkan membaca sampai dipenghujung part~ Jangan lupa komen~ ^^

.
.
.

Chap 29 •
__________

Terhitung sudah seminggu lamanya semenjak buku harian milik pasangannya ditemukan, awalnya ia pikir akan berisi catatan yang membuat suasana hatinya senang, mengenai bagaimana kehidupan laki-laki pada umumnya yang dibumbui lawak saat masa SHS. Tapi apa ini?

Mungkin lumrah jika seseorang menuliskan kisah romansa dalam coretan tinta diatas lembaran putih. Namun sayangnya, itu memberikan dampak besar untuk hidup seorang Huang Renjun.

Fakta mengenai kakak kelas yang mampu menarik perhatiannya sejak masuk sekolah bercelana abu-abu.

Renjun pikir dia memang harus menghapus rasanya karena jelas sekali, bagaimana respon yang diberikan setiap keduanya bertemu, dingin dan tak tertarik. Lebih banyak guratan dahi daripada lengkungan bibir manis.

Jadi, Renjun memutuskan untuk melupakan tempat awal kapalnya berlabuh.

Perlahan ragu mulai menyelimuti.

Haruskah?

Jatuh cinta pada seseorang itu haknya bukan?

Lalu mengapa mesti dilupakan kalau bisa dikenang meskipun tak dinyatakan melalui lisan.

Sejak memasuki pubertas, Renjun memang sudah sadar. Dirinya adalah lelaki berbeda. Yang seharusnya tertarik pada kecantikan, namun pahatan tampan dua kali lebih menarik hatinya.

Sampai suatu saat, lelaki tampan yang sepasang matanya selalu mengikuti bibirnya ketika tersenyum mendatanginya. Diam-diam memperhatikan aktivitas si lelaki mungil.

Belum sampai dua bulan, Renjun mendapatkan kertas berisikan kalau dia harus mendatangi lantai tiga disaat jam pulang. Karena penasaran ya dia menurut.

Ternyata, teman kakak kelasnya yang rasanya harus dilupakan. Datang dengan senyuman khasnya.

Diawali deheman pelan, Renjun malah salah tingkah.

Aneh, iya aneh. Karena Renjun sadar jika sebelum kakak kelasnya itu-Lee Jeno. Ada seseorang yang lebih dulu datang. Tapi karena simpangan yang dilalui orang itu lebih jauh daripada Jeno. Jadi langkah kakinya untuk maju diurungkan, beralih berbalik badan dan pergi.

Renjun kecewa?

Tentu!

Dia pikir seseorang itu yang memberikan kertas suratnya.

Dan setelahnya, tanpa diduga. Pernyataan cinta dilontarkan. Renjun terdiam.

Lee Jeno sama sepertinya, ya?

"Maaf, aku salah ya? Kau menyukai perempuan?" Kalimat itu hadir dikala Renjun hanya diam.

"Kakak tidak bercanda, kan?"

Senyum kecil terlihat. "Aku terlihat sedang melawak ya?"

Renjun menggaruk tengkuknya. Lalu berkata malu-malu, "Aku mau kak."

"Apanya?"

"Kak, aku cuman jawab sekali."

"Boleh teriak tidak?"

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang