3┆DISPUTE

13.6K 1.7K 696
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 3 •
__________

Pukul lima sore kekasihku menjemput, tidak ada percakapan karena sepertinya dia lelah. Dahiku mengerut, ini bukan arah ke rumah. Aku menatapnya penuh tanya, seakan tahu gelagatku dia berkata tanpa mengalihkan pandangan dari jalan raya.

"Kita akan menemui klien."

"Sebenarnya besok, tapi tiba-tiba diajukan," lanjutnya. Aku mengangguk paham.

Sesampainya di lokasi, kita berjalan beriringan memasuki restoran. Dia menggemgam tanganku erat sambil mengelus punggung tanganku. Memangnya aku anak kecil yang bisa saja tersesat, bibirku mengerucut.

"Jangan seperti itu, kau tak mau kan aku menciummu di depan umum?"

Aku mendengus, tapi juga bersyukur karena dia tidak sedingin tadi pagi.

"Apa kita perlu ke dokter?"

"Untuk apa?"

"Kau terlihat senyum-senyum sendiri, aku kan jadi takut."

"YA!" Aku memukul lengannya sebal, dia meringis kesakitan padahal aku juga tidak kuat-kuat amat.

Selama dia berbicara dengan kliennya aku hanya diam mendengarkan. Merasa tertarik dengan persoalan yang dibahas mulutku spontan mengucapkan argumen, bertepatan juga dia dengan kliennya sedang berdebat.

"Mungkin lebih baik dipikir secara matang terlebih dahulu, apalagi persoalan barang dan kebutuhan lainnya, ah maaf."

Aku menggaruk pipiku, takut jika ada salah kata. Keduanyan terdiam, mungkin memikirkan kalimatku barusan.

"Tapi saya ingin proyek segera selesai secepatnya," sanggah klien dari kekasihku.

"Mudah saja, hanya tinggal menambah pekerja."

"Namun cari yang berkualitas," tambahku membuat klien yang sepertinya akan menyanggah lagi itu bungkam. Jika dilihat dari cara bicaranya sedari tadi, klien ini memang agak rewel. Mempersulit keadaan, beruntung aku sudah biasa.

Mungkin aku akan berterima kasih dengan bos Jaemin, kkk.

Tidak butuh waktu lama, klien itu menandatangani dokumen lalu berpamitan.

"Kenapa duduk lagi?"

"Sekalian makan malam, kau ingin pesan apa?"

"Eum, rasanya ingin yang pedas-pedas."

Dia menggeleng, firasat buruk tidak akan disetujui.

"Tidak ingat besok kau ada urusan bisnis pagi-pagi?"

"Ingat kok, lagipula bos mengundur pemberangkatan."

"Yasudah akan kupesankan."

Kekasihku pergi memesan daripada bosan menunggu kuputuskan untuk memainkan ponsel, mengecek pesan penting ataupun email masuk. Untuk tiket pemberangakatan karena harus mundur aku memilih untuk memesan online, juga surat-surat penting.

TING!

Pak Jaemin
Besok kau datang ke kantor dulu menu....(1)

Click!

Pak Jaemin
|Besok kau datang ke kantor dulu menunggu, ada berkas yang harus diurus.
06.00pm

Pesannya sudah daritadi dikirim.

You
|Baik pak, saya akan datang sekitar pukul setengah sembilan.
07.30pm
Send

Beralih pada chatroom lain. Seperti biasanya, sepi. Memang sejak kuliah usai, teman-temanku sibuk sekali. Ada yang memilih untuk kembali ke negeri asal untuk melangsungkan acara pernikahan. Untuk yang kedua itu saat aku dan kekasihku datang sempat dikompori dengannya, ingin sekali aku segera menyusul. Aku hanya tersenyum, pernikahan itu bukanlah untuk main-main. Tidak bisa kita iri dengan teman-teman yang sudah menikah lalu kita segera merengek ke pasangan untuk segera melangsungkan pernikahan. Terdengar kekanakan sekali.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang