33┆PAST STORIES

2.2K 352 29
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 33 •
___________

Keesokkan harinya setelah memastikan Jaemin sudah pergi menjauh dari perkarangan rumah untuk bekerja, Renjun mengganti pakaian rumahnya menjadi yang lebih sopan untuk di luar rumah. Bermaksud untuk pergi menemui Mama Shuyu untuk meminta sebuah penjelasan mengenai kemiripan anaknya dan Lee Minhyung.

Apa benar Shuyu mempunyai ikatan darah dengan Minhyung atau hanya sekedar mirip saja.

Bukan berarti Renjun ingin mencampuri urusan orang lain, namun dirinya berniatan membantu, lagipula dia yang memulai pertemuan keduanya. Sudah terlanjur terlibat jadi daripada dilanda rasa penasaran lebih baik sekalian menjemburkan diri.

Sebelum mengulurkan tangan untuk mengetuk pintu, Renjun mengambil nafas lalu membuangnya perlahan. Menetralkan kegugupan yang melanda selama perjalanan kemari.

Tok... tok... tok.

“Mungkin sekali lagi,” monolognya dalam hati. Biasanya sekali percobaan akan langsung dibuka tapi kenapa kali ini tidak, atau jangan-jangan Mama Shuyu sudah lebih tahu kedatagannya?

“Permisi.” Suara wanita mengalun pelan dari belakang tubuhnya. Renjun spontan menoleh, senyum senang tak luntur dari dari wajahnya. Akhirnya yang dicari muncul.

“Shuyu sekolah Tuan Huang, baru saja saya antar. Mungkin lain  atau jangan datang kemari lagi untuk selamanya,” jelas Mama Shuyu yang pada kalimat akhir sengaja ditekan, manik matanya seakan menyiratkan ketidak sukaan.

“Maksud Nyonya?”

Mama Shuyu atau panggil saja Nyonya Cheng, yang ingin membuka pintu menjadi tertahan. Dengan wajah tegas dia membalas tatap Renjun yang kini tengah dilanda kebingunan. Memang pria itu salah apa sampai kalimat tajam hadir untuknya.

“Maaf Tuan Huang, setelah saya tahu jika anda adalah teman dari pria kemarin, malamnya saya memutuskan untuk tidak membiarkan anda datang kemari lagi untuk menemui Shuyu. Saya tidak ingin dia terkena pengaruh buruk.” Nyonya Cheng tanpa menunggu balasan, melanjutkan membuka pintu yang masih terkunci.

“Tunggu!” Renjun merelakan sepatunya terjepit pintu, dia tidak akan pergi dengan tangan kosong. Semuanya harus tuntas sampai keakarnya. “Jangan seperti itu, kau akan terus hidup dengan dendam dan salah paham. Setidaknya biarkan saya menjembatani permasalahan diantara kalian.”

Nyonya Cheng membuang muka. “Sekali lagi maaf, saya—”

“Apakah Shuyu tidak berhak tahu mengenai baba-nya?”

“Silahkan masuk Tuan Huang, duduklah dan saya akan buatkan minum.” Sepertinya Nyonya Cheng sudah melunakkan hatinya, membuka pintu luas sehingga Renjun masuk dan duduk menunggu.

“Silahkan diminum.”

“Tidak kau racuni, kan?” tanya Renjun penuh selidik, tidak lucu kan dia mati karena hal konyol.

“Saya hanya tidak suka dia.”

“Oh? Lalu kenapa kau melarangku untuk datang tadi?” Renjun terlihat sudah akrab sekali padahal sebelumnya dia berbicara sopan dan hormat. Entah makhluk halus darimana sehingga sifat bar-barnya keluar. Tapi jika dia dikatai bar-bar, pasti akan dengan cepat bilang Heejin lah yang membawa pengaruh. Padahal kan memang seperti itu dari lahir.

Renjun sudah selesai menyeduh, meletakkan kembali cangkir dan piring kecil di meja.

“Saya harap anda akan benar-benar bisa dipercaya,” ujar Nyonya Cheng.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang