37┆SUSPICIOUS

2.2K 310 94
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis (◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Catatan :

Saya cantumin beberapa gift, coba ditunggu kalau lagi loading. Nanti saya kasih tulis "Gift". Semoga bisa dibuka semua ya. 😊

Kalau saya ada salah ketik bilang ya, makasih!

.
.
.

Chap 37 •
___________

"Kenapa diam saja?"

"Maaf Nyonya, perkenalkan saya Renjun. Saya orang yang dipercaya Jaemin untuk menjaga rumah selama dia pergi ke Kanada." Renjun berusaha senyum senatural mungkin sebab degup jantungnya sudah tak karuan. Dalam batinnya berharap semoga ibu Jaemin percaya.

Meneguk ludah kasar saat wanita paruh baya itu menyipitkan mata, seperti menelisik apakah kalimatnya jujur atau bohong.

"Huang Renjun, bukan?"

"Eh, iya Nyonya." Renjun bingung darimana ibu Jaemin mengetahui marganya perihal dia tak menyebutkan tadi. Apa jangan-jangan dia sudah ketahuan.

Nyonya Na tersenyum membuat ekor matanya mengerut. "Saya sebenarnya ke sini ingin meminta penjelasan dengan Jaemin perihal perceraiannya dengan Minju. Seharusnya dihari sebelum-sebelumnya tapi karena saya sendiri sibuk, jadi baru bisa datang kemari."

Renjun tidak tahu harus apa sekarang. Perceraian dengan Minju katanya? Darimana Nyonya Na tahu?

"Saya tahu itu karena banyak berita bertebaran, saya bingung apa alasan Jaemin sebenarnya karena diberita tertulis keduanya sudah tidak lagi merasa cocok. Tapi saya sendiri tahu, Jaemin dan Minju selama ini terlihat akur, bahkan mereka tidak pernah bertengkar. Maka dari itu, kalau kau adalah orang kepercayaan Jaemin bisa saja ada sesuatu hal yang kau ketahui."

Ayo Renjun, cepatlah berpikir.

"Kau tida tahu, ya?"

"Maaf sebelumnya Nyonya. Tapi Jaemin tidak mengijinkan saya untuk memberitahu pada orang lain."

"Benarkah? Tapi saya eomma-nya, lalu apa itu tetap dianggap orang lain?"

Astaga. Renjun harus apa sekarang?!

Rasanya setelah tidur tadi otak pintarnya menghilang entah kemana, seharusnya untuk urusan seperti ini dia bisa berpikir dengan cepat kalimat apa yang dapat meyakinkan ibu Jaemin. Harapannya saat ini adalah semoga dia bisa pingsan lalu terbangun dengan keadaan amnesia.

"Hei, kau melamun?"

"Maaf Nyonya."

"Tenang saja, beritahu apa yang kau tahu dan saya tidak akan mengatakannya pada Jaemin."

Renjun hanya bisa menunduk sembari memainkan jemarinya. Ia rasanya ingin menangis saja. Bingung harus menjawab apa lagi, dia tidak ingin berbohong pada wanita paruh baya di depannya.

"Meong~" Tiba-tiba kucing putih itu datang, mengusak kaki Renjun dengan kepalanya.

"Hei, kemana saja kau, sini." Renjun seperti lupa dengan situasi yang dia hadapi. Dia membawa kucing itu dipangkuannya. Mengelusnya gemas, sekarang dia yang malah seperti kucing karena mengusakkan wajahnya ke bulu kucing.

"Ehem."

Renjun kembali sadar jika masih ada ibu Jaemin. "Sekali lagi maaf, saya buatkan minum dulu ya Nyonya, permisi." Entah keberanian darimana ditambah ingatan jika belum membuatkan minum untuk ehem-ibu mertuanya.

"Meong~"

"Kau tunggu di sini ya, aku akan membuat teh dulu."

"Meong~"

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang