2┆WOMEN

16.5K 1.9K 408
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 2 •
_________

Matilah aku.

Melihat wajah bosku yang menatap tajam membuat keberanian batinku mendadak menciut, jelas sekali kobaran api dibola matanya, meneguk ludah kasar dan tiba-tiba meja di—

BRAKK!

Tidak, itu ternyata hanya pikiran anehku saja. Karena sekarang bos membuang nafas beras lalu memijit sudut mata atau pelipisnya itu, nampak wajahnya sedang mencoba mengontrol emosi yang padahal aku penasaran sekali bagaimana kemarahannya memuncak. Baik sepertinya kau benar-benar ingin mati Huang.

“Panggil Lee Minhyung.”

“Baik pak.” Aku membungkukkan badan lalu ke luar dari ruangannya dan langsung terasa pendingin ruangan menerpa, karena tadi seakan-akan berada di dalam kandang singa, menakutkan. Beruntung ruangan Lee Minhyung selantai, jadi aku tidak perlu lift, mengetuk pintu ruangannya dan membuka setelah mendengarkan ijin dari dalam.

“Tumben Tuan Hu—“

“Maaf menyela, tapi bos ingin kau pergi ke ruangannya.”

“Benarkah?”

Apa wajah seriusku ini kurang meyakinkannya? Uh, tidak tahu saja aku panas dingin seperti ini, “Baik-baik, aku akan menemuinya.”

Lee Minhyung memasuki ruangan dan langsung terdengar jelas suara gebrakan meja.

BRAAK!

Sebenarnya aku bersyukur karena bos tidak melakukan itu padaku tadi, bagaimana jika itu terjadi padaku, pingsan di tempat? Tidak-tidak, jangan coba-coba membayangkannya Huang Renjun. Aku berusaha menutupi mata–tidak, maksudnya telinga karena suara marah bos terdengar jelas. Lee Minhyung sepertinya mempunyai mental yang kuat.

Jika kalian tahu yang sebenarnya terjadi, jadi saat di lobi itu.








───‹‹─Bad Sub─››───








Bos keluar terlebih dahulu disusul aku, huh kenapa juga dia tidak berbelok saja, kalau seperti ini kan aku harus berjalan di belakangnya. Dia ingin ke lobi? Ah mungkin istrinya lagi, ck.

PLAK!

“?!”

Semua penghuni lobi terdiam, melihat hal yang menimpa bos yang kini mengeraskan rahang akibat tamparan keras dipipi tirusnya. Mungkin aku bisa saja mendengar deru nafas orang lain karena suasana mencekam ini. Nafasku saja tercekat dan wanita yang menjadi alasan kenapa keadaan awkward, ah oke aku akan serius.

Wanita yang menjadi alasan kenapa resepsionis menghubungiku, kini sedang memaki-maki bos dengan bahasa kasar.

“KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS INI!” Wanita itu langsung melemparkan sebuah benda kecil persegi panjang, test pack. Kedua mataku membola, entah rasanya aku juga ingin mengumpati bos jika saja aku tidak punya otak. Karena sekarang pihak keamanan berusaha menyeret wanita itu keluar, tentu aku tidak ingin bernasib sama.

Bos dengan wajah datarnya menyuruh para karyawan kembali ke ruangan masing-masing dan melarang persebaran rumor yang belum tentu benar. Lalu bos membalikkan badan, seperkian detik pandanganku dengan bos beradu. Dengan nada khasnya berkata sambil berjalan,

“Ikut aku.”

Ehem, mungkin jika suasananya bagus pasti kalian sudah berpikir yang iya-iya.

Dan berakhirlah aku di ruangannya.







Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang