4┆TEARS

12.4K 1.6K 360
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Chap 4 •
__________

Love♡
|Aku lembur
04.08pm

Singkat padat dan jelas, berhasil membuat hati seakan terasa tercubit, hembusan nafas mengalun sebagai bentuk ekspresi yang ditampakan. Tak usah ditanya bagaimana keadaan dari pria bermarga Huang yang menatap lekat, masih setia menunggu seseorang diseberang sana mengetikkan pesan.

Love♡
|Aku tidak ke rumah dulu

You
|Jangan lupa makan malam
04.10pm
Read

Love♡
|Hm
04.10

Sebenarnya Renjun ingin mengatakan sesuatu, berharap kekasihnya membacanya, namun karena terlalu lama sibuk bergelut dengan batinnya antara harus mengetikkannya atau tidak, lebih cepat tulisan jika kekasihnya sudah keluar dari chatroom. Jadi Renjun langsung menghapus ketikannya,

Maaf untuk semalam, aku menyayangimu....





───‹‹─Bad Sub─››───






Udara dingin mulai berlomba untuk saling menabrakkan diri pada manusia yang berlalu lalang sepanjang jalanan Kota Seoul. Ada juga yang sibuk mengendarakaan kendaraannya untuk segera menapakkan kaki ke rumah, menikmati tetesan air dari shower kemudian mengisi perut. Atau tidak langsung ke rumah karena masih ada urusan yang harus dikerjakan.

Terdengar suara ujung sepatu yang diketuk-ketukkan di tanah, menggosok telapak tangan lalu menempelkannya ke pipi karena kemeja berbalut jas tidak cukup membantu. Membuang nafas gusar sebab bus tak kunjung datang, jika dilihat dari jam yang melingkar dipergelangan tangannya sudah seharusnya lewat.

"Mungkin naik taksi saja-"

Batin Renjun harus terpotong oleh suara nyaring berasal dari perutnya.

"Um, aku mampir cari makan dulu saja."

Surainya bergerak pelan diterpa angin malam, mulai menjauhi halte untuk pergi ke salah satu rumah makan. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, menyipitkan mata, membaca tulisan hangul di setiap restoran yang dilalui sampai pergerakannya terhenti, bukan tulisan hangul tapi huruf hiragana milik restoran di seberang. Renjun memastikan lampu lalu lintas berubah merah barulah menyeberang di zebracross.

Osechi dan Lemon Tea.

Pelayan menuliskan menu yang disebutkan, mengulanginya sekali barulah pergi. Renjun mengetuk-ngetukkan telunjuknya di atas meja kayu. Memainkan ponsel juga siapa yang akan dihubunginya, sejak tadi tidak ada notif masuk selain email penting.

Menggembungkan pipinya bosan sampai seseorang berdiri di depannya, membuatnya mendongak, melihat orang itu.

"Hai."

Renjun mengerutkan keningnya, wanita dengan tubuh semampai dan parasnya yang menawan, juga dress merah membuatnya sangat mencolok.

"Kau tidak mengenaliku?"

Pertanyaan wanita itu dibalas gelengan, hembusan nafas mengisyaratkan kekecewaan.

"Aku Jeon Heejin, teman se-fandom-mu dulu," katanya yang kemudian duduk begitu saja di depan Renjun.

Renjun memandang wanita di depannya sambil mencerna kalimat yang barusan terlontar untuknya. Keningnya mengerut, beberapa detik kemudian matanya membola dan pipinya terasa panas. Ia meneguk ludah kasar.

Ia ingat, ada masa lalu yang sudah diusahakan tidak akan pernah diungkit-ungkit lagi kini malah terbuka begitu saja.

Ekspresi Renjun mendatangkan tawa dari wanita bernama Jeon Heejin itu. Puas dengan pipi bersemu dari partner se-fandoman-nya dulu. Jika dari sudut pandang Heejin, jelas sangat senang karena itu adalah salah satu kenangan yang membekas, bagaimana senangnnya ia punya teman fanboy.

Bad Sub [JaemRen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang