[9. Putus]

10K 890 49
                                    

Selamat membaca🌻

---

Bagas baru saja menyelesaikan mandinya. Lelaki itu keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan kaus hitam polos dan boxer, jangan lupakan handuk yang ia gosok-gosokkan di kepalanya untuk mengeringkan rambut.

Kata-kata Keysha tadi sore masih terngiang-ngiang dipikiran Bagas. Sungguh Bagas tak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya saat ini.

"Gue kenapa sih?" Gumamnya di depan cermin besar yang ada di kamarnya.

Flashback on

"Om sayangkan sama Key?" Tanya Keysha yang terdengar pelan karna wajah gadis itu terbenam di dada bidangnya.

Bagas diam tak menyahut. Lelaki itu memejamkan matanya mencoba menetralkan detak jantungnya.

Oh God! Tolong jangan biarkan detak jantungku didengar bocah kecil ini! Batin Bagas memohon.

Keysha yang merasa tak menerima jawaban pun melepaskan pelukannya. "Om kenapa?" Tanya Keysha bingung.

Bagas menggeleng, "saya gapapa." Jawab Bagas datar. "Om sayangkan sama Key?" Tanya Keysha lagi.

Bagas menunduk, menatap wajah Keysha. Wajah cantik dan polos Keysha terpampang nyata dengan jarak yang sangat dekat ini.

Bagas berdeham pelan. "Iya." Jawab Bagas seadanya.

Keysha tersenyum lalu kembali memeluk Bagas. "Sayang Om..." ujar Keysha.

Flashback off

"Argh!" Bagas menggeram frustasi.

Bagas merasa seperti ada rasa yang berbeda saat bersama Keysha, tak jarang jantungnya pun berpacu dua kali lebih cepat saat berdekatan dengan gadis itu.

Bagas tak tau rasa apa ini, baru kali ini Bagas merasakannya. Persetan dengan itu semua, nyatanya Bagas merasa nyaman saat dengan Keysha.

***

Keysha kini tengah makan malam bersama dengan Andrew. "Kamu tadi pulang sekolah naik apa?" Tanya Andrew membuka suara.

"Key pulang dianter sama Om Bagas, Pi," jawab Keysha sambil memakan makanannya.

Andrew mengernyit bingung. "Bagas?" Beo Andrew. "Kok bisa? Kamu ketemu dimana?" Tanya Andrew bingung.

"Tadi pas Key lagi nunggu angkutan umum lewat, Om Bagas tiba-tiba dateng terus ngajak Key buat pulang sama dia," jawab Keysha santai.

Andrew angguk-angguk. Kini suasana makan malam berjalan dengan keadaan hening. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

Beberapa nenit kemudian Andrew dan Keysha menyelesaikan kegiatan makan malamnya. "Keysha udah selesai makan," ujar Keysha tersenyum.

"Key, Papi mau ngomong,"

"Ngomong apa Pi?" Tanya Keysha.

Andrew menghela nafas. "Papi minggu depan bakal pergi ke luar kota buat urusan kantor, kira-kira Papi disana sekitar tiga hari." Ujar Andrew memberitahu.

"Kok lama?"

"Ada urusan kantor sayang... atau kamu mau ikut Papi?" Tawar Andrew.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang