[13. Sisi lain Ali]

7.9K 689 50
                                        

Selamat membaca🌻

---

"Om ini pacarnya kakak."

Empat kata yang keluar dari mulut Keysha sukses membuat bola mata Bagas terbelalak kaget. Bagas melirik pada Keysha yang tampak mengulum bibirnya menahan tawa.

"Pacar? Pacar itu apa kak?" Tanya Tina dengan ekspresi bingungnya.

Bagas menggelengkan kepalanya dan mempercepat langkahnya. "Bukan apa-apa, lupakan saja ya?" Ujar Bagas yang diangguki oleh Tina.

Gadis itu benar-benar menyebalkan! Batin Bagas memaki Keysha.

***

Ali memasuki rumahnya dengan keadaan berantakan. Seragam sekolah lelaki itu acak-acakan, lelaki itu juga pulang larut malam, nampaknya ia mabuk.

Bugh!

Ali tersungkur ke lantai saat wajahnya mendapatkan bogeman secara tiba-tiba. Kondisi lelaki itu yang sedikit mabuk membuat ia susah menahan tubuh.

Dapat ia lihat seorang lelaki paruh baya berdiri di depannya dengan tatapan marah. Dia Brama, Ayah Ali.

"Maksud kamu apa Ali?! Kenapa kamu memutusi Felly?!" Tanya Brama membentak.

Ali merasakan kepalanya yang sedikit pusing. Lelaki itu berusaha berdiri dengan susah payah.

"Ali gak suka sama Felly" ujar Ali dengan mata sayu karena pusing.

Brama semakin murka mendengarnya. "Ayah gak peduli itu Ali! Ayah menyuruh kamu untuk berhubungan dengan Felly bukan?!" Bentak Brama.

Ali menatap Ayahnya, "tapi Ali gak mau Yah, Ali sukanya sama Keysha bukan sama Felly!" Ujar Ali sedikit meninggikan suaranya.

Astaga bahkan Ali berani membentak Ayahnya demi memberitaukan pada sang Ayah nama gadis yang sedang ia cintai. Selama Ali hidup, ini adalah kali pertama ia meninggikan suaranya saat berbicara dengan orang tuanya. Ali adalah anak yang tak pernah membangkang ucapan orang tuanya, bahkan ia rela meninggalkan Keysha demi permintaan Ayahnya. Namun kali ini Ali tak bisa, Ali tak bisa untuk menuruti permintaan sang Ayah, Ali benar-benar mencintai Keysha.

"Ayah tidak menyukai perempuan murahan itu!" Tukas Brama.

Ali menatap sang Ayah dengan tajam. "Keysha gak murahan Yah! Felly yang murahan, perempuan pilihan Ayah itulah yang murahan!" Bentak Ali.

Ali tak suka jika ada yang menjelek-jelekkan Keysha. Gadisnya bukan seseorang yang seperti itu. Ya gadisnya, Ali masih menganggap bahwa Keysha adalah miliknya.

"Ayah tidak peduli!" Ujar Brama.

Ali tak menghiraukan lagi ucapan sang Ayah. Lelaki itu berjalan menuju ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

Ali menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Rasa pusing yang ia rasakan sudah tak ia hiraukan lagi.

Selama ini Ali selalu menuruti kemauan Ayahnya, jadi jika kali ini ia tak ingin menurut apakah itu salah? Ini menyangkut kebahagiaannya, ia ingin bahagia dengan gadis pilihannya, bukan pilihan Ayahnya.

"Bahkan buat cari kebahagiaan gue sendiri aja susah!" Ujar Ali frustasi.

Lelaki itu menolehkan kepalanya ke arah laci nakas yang berada di samping tempat tidurnya. Di atas laci itu ada pigura foto, fotonya dan Keysha yang terlihat sangat bahagia.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang