[28. Who is Ella?]

6.5K 583 391
                                    

Selamat membaca🌻

---

Ali menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya. Lelaki itu sudah siap dengan hoodie hitam dan celana levis hitam di tubuhnya. Langkah kaki lelaki itu terhenti saat mendengar samar-samar suara Ayahnya berbicara di ruang khusus keluarga bersama seseorang.

Ali merasa penasaran dengan siapa Ayahnya itu berbicara sedangkan saat ini Bunda dan adiknya, Lisya, sedang tidak ada di rumah. Ali berjalan dengan pelan menuju pintu ruang keluarganya yang sedikit terbuka. Dapat Ali lihat Brama sedang berbicara dengan Indro, Ayah Felly.

Ali bersembunyi di balik tembok ruangan khusus keluarganya, untuk mendengar percakapan antara Ayahnya dan Ayah Felly. Ali merasa bingung mengapa Brama berbicara di ruangan ini, sedangkan selama ini tidak ada yang boleh masuk ke sana kecuali anggota keluarga karena ruangan itu sangat privasi.

"Mana Brama? Kenapa sampai detik ini Ali belum juga kembali dengan Felly?" Tanya Indro terdengar menuntut.

Brama tampak menghela napasnya lelah. "Sedang ku usahakan, apa kau pikir membujuk Ali untuk bersama Felly itu mudah? Ali pasti tidak akan mau bersama dengan anakmu yang seperti jalang itu!" Hardik Brama kesal karena Indro selalu menuntutnya dengan kemauan lelaki itu.

Indro menatap tajam pada Brama. "Jaga ucapanmu Brama! Anakku bukan jalang! Yang jalang itu Ella!" Balas Indro.

Ali mengerutkan keningnya, merasa sedikit asing dengan nama itu. Ella? Siapa itu? Mengapa Ayah Felly menyebut perempuan itu jalang?

"Jaga mulutmu! Dia bukan jalang! Lelaki brengsek itu yang memperkosanya hingga ia hamil di luar nikah!" Sanggah Brama tampak membela sosok perempuan bernama Ella.

Indro tampak berdecih mendengar penuturan Brama. "Kalau dia bukan jalang, mengapa dia bisa hamil dengan lelaki yang tak memiliki hubungan dengannya sedangkan saat itu dia sudah memiliki kekasih yang tak lain adalah dirimu." Indro mengatakan itu dengan sangat santai.

Lain dengan Brama yang tampak naik pitam. Ali semakin bingung, ada hubungan apa Ayahnya dengan perempuan bernama Ella itu.

"Berhenti menyebutnya jalang! Kedua anakmu itulah yang jalang!" Maki Brama dengan wajahnya yang memerah padam.

Indro tampak mengedikkan bahunya acuh. "Aku tidak peduli,"

"Kau tampak sangat mencintai Ella, sampai-sampai kau sangat membelanya. Bahkan hingga wanita itu matipun kau masih saja membelanya." Indro tersenyum miring saat mengatakan kalimat terakhirnya.

"Tutup mulutmu jika kau tak ingin kehilangan hartamu itu!" Ucap Brama tajam.

Indro terkekeh sarkas, "harusnya aku yang mengucapkan itu. Laksanakan tugas yang aku berikan maka aku akan menutup mulutku."

Brama memejamkan matanya lalu menatap tajam pada Indro. "Keluar dari rumahku!" Usir Brama.

"Santai Brama, kenapa kau tampak sangat takut?" Tanya Indro tampak mengejek.

"KU BILANG KELUAR!" Teriak Brama murka. Wajah lelaki itu bahkan sudah memerah padam.

Indro tersenyum sinis pada Brama. "Tenang aku akan keluar. Tapi ingat... turuti semua permintaanku atau akan ku beberkan semua rahasiamu." Ancam Indro lalu berjalan keluar dari ruang keluarga.

Ali segera bersembunyi saat melihat Indro ingin keluar. Tak lama setelah Indro keluar, terdengar suara barang pecah dari dalam ruangan khusus keluarga itu.

"BRENGSEK!" Teriak Brama murka lalu keluar dari ruangan itu.

Ali menatap kepergian dua pria paruh baya itu dengan tatapan bingung. Apa yang sebenarnya telah terjadi pada keduanya. Ali bahkan masih bertanya-tanya siapa itu Ella, lalu mengapa sekarang bertambah lagi kebingungannya saat mendengar perkataan dua pria paruh baya yang sangat ambigu baginya.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang