[23. Nyaman]

6.4K 643 249
                                        

Selamat membaca🌻

---

Bagas memasuki kamarnya karena lelaki itu merasa mengantuk. Namun saat membuka pintu kamarnya Bagas sedikit terkejut saat melihat Keysha yang tertidur di atas kasurnya. Lelaki itu lupa kalau ada Keysha di kamarnya.

Lelaki itu menghampiri Keysha yang sedang tertidur pulas. Mata indah gadis itu sedikit membengkak karena menangis sedari tadi. Bagas terkekeh saat mengingat apa penyebab gadis itu menangis sampai segitunya.

Lelaki itu menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Keysha. Bagas mengamati wajah cantik dan manis serta lugu milik Keysha. Bagas mengagumi kecantikan dari gadis kecil itu.

"Saya tidak tau perasaan apa yang saat ini saya rasakan saat bersama kamu," Bagas menjeda ucapannya lalu duduk di atas kasur tepat di samping Keysha berbaring.

"Saya merasa nyaman saat bersama kamu, saya juga takut jika ada sesuatu terjadi pada kamu. Saya selalu saja mengkhawatirkan kamu tanpa alasan yang jelas." Sambungnya panjang lebar. Bagas mengelus pelan pipi lembut milik Keysha.

Keysha membuka matanya pelan setelah Bagas menyelesaikan kalimatnya. "Om sayang sama Key," ujar gadis itu serak.

Bagas terkejut saat tiba-tiba gadis itu membuka matanya dan membalas perkataannya. Lelaki itu gelabakan dan salah tingkah sendiri jadinya.

"Key sayang sama om dan itu pasti. Tapi om taukan kalo sayang itu umum? Kata Dilan yang satu itu cinta, tapi Key gak tau apa Key cinta sama om. Tapi... Key ngerasain perasaan yang sama waktu dulu Ali deketin Key." Tutur Keysha panjang lebar dengan mata sayunya yang masih agak mengantuk.

Bagas diam menyimak kata demi kata yang terlontar dari bibir mungil Keysha. Bagas merasakan seperti ada rasa aneh di dalam dirinya saat mendengar perkataan Keysha. Bagas bingung ingin mengatakan apa lagi, lelaki itu bahkan tak menyangka bahwa gadis kecil itu mendengar kata-katanya tadi.

"Kalau masih mengantuk tidur aja." Ujar Bagas menghilangkan kegugupannya.

Keysha menepuk bagian kasur di sampingnya. "Om Bagas sini," ujarnya.

Bagas menaikkan sebelah alisnya. "Untuk?"

"Tidur samping Key. Om Bagas ngantukkan?" Tanya gadis itu.

Bagas menatap horor gadis itu. "Apa kamu bercanda? Mana mungkin kita tidur berdua di sini." Tukas Bagas tak mengerti dengan permintaan Keysha.

"Gak peduli!" Keysha langsung menarik Bagas untuk rebahan di sampingnya. Bagas yang tak siap pun akhirnya langsung limbung. Keysha memeluk Bagas dari samping. "Tidur." Titahnya.

Bagas memejamkan matanya. Bukan, bukan untuk tidur, melainkan untuk menetralkan detak jantungnya yang kembali berdetak tidak normal. Bagas berharap semoga Keysha tak mendengar detak jantungnya itu.

Tak berapa lama Keysha tertidur pulas di samping Bagas. Bagas sedikit menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat wajah cantik milik Keysha. Tak berapa lama kantuk mulai menyerang Bagas hingga ia juga ikut tertidur di samping Keysha.

***

Ali menuruni anak tangga di rumahnya. Lelaki itu berjalan menuju dapur karena merasa haus. Namun saat tiba di anak tangga terakhir, suara Brama terdengar memanggil namanya.

"Ali." Panggil Brama yang berada di ruang keluarga.

Ali menolehkan kepalanya. Lelaki itu dapat melihat bahwa ada seorang gadis yang ia kenal dan lelaki paruh baya di sampingnya.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang