[40. Fakta Baru]

3.9K 263 52
                                        

Siapa yang kangen sama Keysha dan Bagas?

Hehe setelah sekian lama akhirnya aku update lagi!!!

Jangan marah-marah yaaaa

Maaf telat banget update chapter ini:(

Oke?

Selamat membaca🌻

---

Sempat terlintas dalam benak Ali bahwa Brama--Ayahnya bermain di belakang Bundanya. Namun semua itu sirna saat ia tau keberadaan Ayahnya yang sedang bersama dengan Indro--Ayah Felly.

"Lagi? Ngapain Ayah ketemu om Indro?" Gumam Ali saat melihat Ayahnya bersama Indro.

Ali masuk ke dalam caffe yang tadi dimasuki oleh Ayahnya bersama Ayah dari mantannya itu. Ali sengaja mengambil posisi duduk di belakang kedua orang tua itu agar bisa mendengar percakapannya.

Caffe ini menyediakan meja dengan sandaran sofa yang tinggi. Oleh karena itu, Ali tidak akan ketahuan jika ia berada di belakang keduanya.

"Cepat, aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan ocehanmu!" Tekan Brama.

Indro terkekeh dengan nada sinis. "Santai Brama, tidak usah teburu-buru kita bahkan baru saja memesan minuman"

"Kalau tidak ada yang penting, mending aku ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanku" Brama ingin beranjak namun urung saat mendengar penuturan Indro.

"Pergilah jika kau ingin kasus Ella terungkap" ujarnya dengan santai.

Brama menggeram tertahan. Pria itu kembali duduk dengan emosi yang tertahan. Demi Tuhan, jika lelaki di depannya ini tidak mengancamnya maka ia akan benar-benar memasukkan lelaki itu ke dalam lubang buaya.

Lain dengan keduanya, Ali yang berada di belakangnya merasa bingung. Lagi-lagi ia mendengar nama Ella disebutkan. Siapa itu Ella?

"Bisa kau tidak usah bawa-bawa Ella?!" Geram Brama.

Indro menaikkan sebelah alisnya dengan senyum miring yang terpatri diwajahnya. "Kenapa? Kau takut kematian jalang itu terungkap?"

"Jaga mulutmu!"

Indro tertawa sinis, ia senang jika melihat Brama terpancing seperti ini. Ada bagusnya juga aku melihat kejadian itu, batin Indro.

"Bertahun-tahun berlalu, keluarganya hidup dalam kesedihan sedangkan kau" Indro menunjuk Brama. "Hidup tenang dengan istri barumu"

"Harusnya Ali tau tentang fakta ini, dan dia... pasti akan sangat membencimu"

Brama memejamkan matanya. Tidak, ia tidak boleh terpancing lagi. Ini hanya akal-akalan dari lelaki brengsek di depannya agar ia tersulut emosi.

"Katakan sekarang, apa yang kau inginkan?" Tekan Brama sudah muak.

Indro tersenyum miring, "Satukan Ali bersama Felly lagi"

"Kau tuli atau bagaimana? Sudah ku katakan bahwa Ali meninggalkan putrimu karena kelakuannya yang seperti jalang" sahut Brama tajam namun nada bicaranya terdengar santai.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang