Selamat membaca🌻
---
Ali termenung memikirkan percakapan antara Ayahnya dengan Indro--Ayah Felly--saat ia tak sengaja melewati ruang khusus keluarga di rumahnya. Ia bingung ada hubungan apa antara Ayahnya, Papi Keysha, dan wanita bernama Ella yang tak lain adalah Mami Keysha.
"Apa yang bikin Ayah segitu bencinya sama om Andrew?" Tanyanya pada diri sendiri.
Sudah beberapa hari ini pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan itu. Apakah semua itu ada sangkut pautnya tentang perjodohan yang Ayahnya buat antara dirinya dan Felly. Ayahnya tau bahwa Felly bukanlah gadis yang baik, namun Ayahnya tetap saja ingin menjodohkan dirinya dengan Felly.
Ali mengacak-acak rambutnya frustasi. Tidak! Ia tidak boleh hanya diam saja, ia harus mencari tau apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Gimana caranya biar gue bisa dapat informasi tentang mereka?" Tanyanya bingung sekaligus frustasi.
Tok... tok... tok...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Ini bibi, Den." Ujar bi Irah dari luar kamar Ali.
"Masuk bi,"
Pintu kamar Ali terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang tak lain adalah asisten rumah tangga di rumah ini. Bi Irah telah lama bekerja di sini, bahkan sebelum Ayahnya menikah dengan Bundanya.
"Ini Den, bibi bawain makan untuk Aden," bi Irah memperlihatkan nampan yang ada di tangannya.
Ali menganggukkan kepalanya, "taruh di nakas aja bi." Suruh Ali yang dituruti bi Irah.
"Ayah sama Bunda sama Lisya dimana, bi?" Tanya Ali saat merasa rumah sepi.
"Tuan pergi ke luar kota, kalau Non Lisya ikut Nyonya pergi arisan."
Ali menganggukkan kepalanya, "bibi ada perlu lagi disini? Kalau gak ada nanti tutup pintunya." Ujar Ali yang diangguki bi Irah.
Bi Irah keluar dari kamar Ali setelah mengantarkan makanan dan menjawab pertanyaan Ali. Ali memakan makanannya hingga sebuah pemikiran hinggap di otaknya.
"Apa gue bisa dapat perunjuk dari ruang kerja Ayah?" Monolognya. Ali dengan segera menyelesaikan makanannya setelah itu menaruh piring dan gelas kotor ke dapur.
Ali berjalan menuju ruang kerja Brama dengan pelan. Lelaki itu ingin mencari sesuatu yang sekiranya dapat memberinya petunjuk tentang kebingungannya.
Tempat pertama yang Ali bongkar di ruang kerja Brama adalah lemari besarnya. Ali mencari di dalam lemari itu dari banyaknya tumpukan buku dan berkas milik Brama dan barang lainnya.
"Ck! Gak ada apa-apa!" Makinya kesal saat tak mendapatkan apapun di lemari itu.
Ali beralih pada nakas yang ada di sana namun tak ada juga. Kini Ali beralih pada laci yang ada di meja kerja Brama. Ada sekitar tiga laci dan satu lemari kecil di meja kerja Brama yang cukup besar.
Saat Ali membuka laci kedua, lelaki itu mendapatkan selembar foto. Di dalam foto itu ada dua wanita dan tiga pria yang salah satunya adalah Ayahnya. Ali mengernyitkan dahinya saat melihat ada Andrew di dalam foto itu namun ia tak mengenali tiga orang lainnya.
Di dalam foto itu tetlihat jelas bahwa mereka berlima adalah teman atau mungkin adalah sahabat. Terlihat jelas bahwa saat itu mereka sedang liburan.
"Mereka bersahabat?" Bingung Ali.
Tiba-tiba pintu ruang kerja Brama terbuka.
"Ali? Kamu lagi ngapain sayang?" Tanya Mira-- Bunda tiri Ali--bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo Nikah Om!
عاطفية"Om gak boleh pelit sama Key!" "Kenapa?" "Kan Key kesayangan om!" Bagas Kastria lelaki berusia 24 tahun yang memiliki wajah tampan dan badan kekar itu sampai sekarang belum juga memiliki kekasih. Jika teman-temannya semua sudah memiliki istri dan an...