[19. Rumah orang tua Bagas]

6.9K 705 99
                                    

Selamat membaca🌻

---

Ali memarkirkan motornya di parkiran khusus motor yang ada di sekolahnya. Lelaki itu melepas helm full face miliknya lalu sedikit membenarkan tatanan rambutnya.

"Ali!" Panggil seseorang dari arah koridor.

Ali menatap Ridho salah satu sahabatnya yang berbeda kelas dengannya. Ali menghampiri Ridho yang sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

"Kenapa?" Tanya Ali saat sudah berada di hadapan Ridho.

"Anjir lo harus lihat Li!" Ujar Ridho heboh namun terkesan ambigu bagi Ali.

Ali mengerutkan keningnya bingung. "Lihat apaan? Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah!" Cibir Ali jengah.

Sudah menjadi kebiasaan bagi Ali menghadapi sifat temannya ini. Ridho selalu seperti itu, jika menurutnya ada berita yang penting atau semacamnya pasti lelaki itu akan heboh sendiri dan berujung memberikan info setengah-setengah.

Ridho menyengir kuda di hadapan Ali. Cengiran itu hanya bertahan beberapa detik hingga akhirnya ekspresi heboh kembali tercetak di wajah tampan Ridho.

"Gue tadi lihat si Keysha dateng bareng cowok!" Ujar Ridho heboh.

Ali mengerutkan keningnya bingung. Cowok? Siapa? Apakah murid baru?

"Siapa?" Tanya Ali bingung.

"Gue juga gak tau tapi dari penampilannya udah dipastiin umurnya jauh dari kita!"

Ali tampak terdiam memikirkan ucapan Ridho. Terlihat lebih tua? Ali tampak mengingat sesuatu hingga akhirnya lelaki itu mendapatkan jawabannya sendiri. Apakah lelaki yang Ridho maksud adalah lelaki yang Keysha kenalkan pada dirinya sebagai pacar gadis itu tempo hari lalu.

Ali masih terdiam hingga pandangannya terarah pada lelaki yang berjalan di koridor menuju parkiran.

Dia Bagas, lelaki yang tempo hari Keysha sebut adalah pacar gadis itu. Setau Ali Keysha memanggil lelaki itu dengan sebutan om, lalu untuk apa lelaki itu ke sini?

"Itu orangnya?" Tanya Ali memastikan sambil matanya mengisyaratkan ke arah belakang Ridho.

Ridho menolehkan kepalanya, mata lelaki itu berbinar. "Nah itu!" Seru Ridho heboh.

Ali dan Ridho menatap Bagas yang sedikit lagi melewati mereka bedua. Tepat saat Bagas lewat di depan Ali dan Ridho, Ali menatap tajam pada Bagas dan dibalas juga dengan tatapan tak kalah tajam dari pria itu.

"Anjing tuh mata tajam bener.." cibir Ridho saat melihat tatapan Bagas.

Ali berdecak malas, lelaki itu seketika menjadi malas berada di sini.

"Gue ke kelas duluan." Ujar Ali datar lalu berlalu meninggalkan Ridho.

"Sialan lo! Demen banget ninggalin gue!" Umpat Ridho pada Ali.

***

Sesuai yang Bagas katakan tadi pagi, lelaki itu akan menjemput Keysha. Bagas sudah berada di depan gerbang sekolah Keysha sepuluh menit lebih awal. Sepuluh menit berlalu akhirnya bel pulang berbunyi juga.

Satu persatu siswa dan siswi keluar dari kelasnya masing-masing dengan berdesak-desakan. Dari banyaknya siswi yang keluar, Bagas belum melihat batang hidung Keysha.

Bagas bersandar di body mobilnya. Lelaki dengan wajah datarnya itu menyilangkan tangannya di dada. Tak sedikit siswi centil yang menggodainya namun tak ia hiraukan, ada juga siswi yang berbisik sambil meliriknya.

Ayo Nikah Om!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang