Hallo hallo
Siapa yang masih On???
Rindu ff ini ga???Hehehhe
Im back with drama wwkwkwkw
.
.
.
" Where's you??? Wherever i need to find you... My mistakes so hurt for you. I'm sorry love... "
.
.
.
.
Yuta berbaring di lantai marmer dengan musik yang masih membahana di ruang latihannya. Nafasnya memburu, terengah-engah tanpa peduli sepasang mata menatap khawatir padanya. Melangkah perlahan mendekat semakin ke dalam ruangan.
Sosok itu berjalan perlahan ke arah komputer yang menyala dengan sebuah musik yang diputar bervolume keras untuk mematikan musik. Sebelum duduk disamping orang yang ia kasihi.
" berhenti menyiksa dirimu, Mom… "
Sosok itu, seorang bocah berusia 12 tahun dengan seragam junior school salah satu sekolah terkenal di Osaka. Lee Taewin, nama yang tertulis di tag almamater yang ia gunakan dan di letakkan di dekat tas milik ibunya. Duplikat seorang idola remaja yang kini terlihat semakin bersinar di dunianya kini duduk meluruskan kakinya untuk membawa kepala sang terkasih ke atas pangkuannya.
Tangan yang biasa digenggam oleh yang lebih tua itu kini dengan perlahan mengusap peluh yang membanjiri wajah cantik yang selalu ia kagumi. Dengan handuk basah, tangan itu mengusap pelan kesayangan semua orang di dalam keluarganya.
" ada apa heum? Apa Jji-san tidak menjemputmu? "
Taewin menggeleng.
" aku… aku melihat 'dia' di surat kabar, katanya mereka datang untuk konser akhir tahun di Tokyo"
Suara lirih di akhir kalimat membuat yang lebih tua membuka mata, mencoba menyelami raut wajah rupawan yang terbentuk begitu sempurna seolah menjadikan pengingat jika ada orang lain yang memiliki andil dalam proses kehidupan seorang Taewin.
" kau ingin bertemu dengannya? "
Lagi-lagi bocah itu menggeleng, namun yang lebih tua tentu tahu keinginan terpendam bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get You
Hayran KurguAku menyerah untuk memberikan seluruh duniaku padamu Aku menyerah untuk menjadi tidak berarti dalam duniamu Aku menyerah untuk menjadikanmu seluruh duniaku Aku harap kau tidak akan kembali untuk membawaku kedalam mimpi yang telah kau hancurkan. Kare...