Hallo
Selamat malamAda yang nunggu kelanjutan chapter kemarin?
Haha dan sialnya kalian ga dapat jawaban di chapter ini, maaf hehehhe.
.
Warning :
Jangan baca sambil makan, atau minum sakit ntar... Beneran deh
.
.
.
.
" Love, loving someone is not only enough with 3 word's. Love is the moment when you fell free to talk and to do something, the moment that you will give all around the world for their happiness. If you think that love is enough with 3 word, it's mean your love just thrash!"
.
.
..
Ruang latihan masih terdengar ramai oleh suara musik yang diputar, bersama dengan seorang pemuda berambut dark brown yang sudah terkapar di lantai dengan nafas memburu dan keringat yang membasahi tubuhnya." sangat sulit untuk menahan diriku huhh… padahal lukaku sudah baikan… "
Guman Yuta pelan.
Bekas jahitan itu terlihat masih baru namun ia dengan kepintarannya berhasil membuatnya seperti luka lama yang telah meninggalkan sedikit bekas. Yuta mengangkat ponselnya, melihat siapa yang menghubunginya. Taeyong menghubunginya, melirik ke arah jam di dinding. Pantas saja jika pemuda Lee itu kalang kabut menghubunginya, ini sudah lebih dua jam dari seharusnya Yuta pulang.
" hall---"
" pulang atau aku akan kesana dan memperkosamu disana!"
" sialan, iya aku pulang! Aishh menyebalkan"
Yang di seberang telepon hanya terkekeh pelan. Ia melarang Yuta mematikan teleponnya, mendengarkan istri cantiknya menggerutu tentang sifat menyebalkan yang entah apa itu karena yang jelas ia hanya mendengarkan suara Yuta, bukan isi kalimat yang Yuta ungkapkan. Taeyong sudah hafal kalimat merendahkan atau mencaci yang Yuta sering arahkan padanya jika si kucing sedang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Get You
FanfictionAku menyerah untuk memberikan seluruh duniaku padamu Aku menyerah untuk menjadi tidak berarti dalam duniamu Aku menyerah untuk menjadikanmu seluruh duniaku Aku harap kau tidak akan kembali untuk membawaku kedalam mimpi yang telah kau hancurkan. Kare...