#Chapter 16 " The War Begin!"

1K 85 40
                                    



Happy Reading

.

.




Manik gelap Yuta berbinar saat menatap piercing baru di telinganya lewat ponsel yang ia arahkan ke telinganya, ia tidak bisa untuk tidak tersenyum melihat benda itu berada di telinganya. Terlihat begitu indah di matanya, meski itu hanya sebuah piercing sederhana namun sangat mempesona dan sangat berarti untuknya, menjadi salah satu yang akan ia lindungi.

" berhenti tersenyum, dan tidurlah. Setelah tiba di korea kita harus kembali untuk pemotretan.. "

Manik bulat Yuta menajam, menatap sengit sosok Taeyong yang menutup matanya.

" dasar pengganggu!"

Gerutuan Yuta hanya dianggap angin lalu oleh Taeyong, ia memilih memejamkan matanya meski tangannya tidak membiarkan tangan Yuta menganggur terlalu lama hanya untuk melihat ponsel dengan kamera yang mengarah pada piercing yang terpasang dengan manis di telinga kiri seorang yang beberapa jam lalu sudah sah menjadi miliknya.

Taeyong tersenyum dalam diam saat mengingat bagaimana tadi pagi Yuta menggemparkan keluarganya sendiri hanya untuk merengek dan memastikan mereka akan menikah bahkan dari yang ia dengar dari kakak iparnya jika sesuatu hampir terjadi karena ulah kepala keluarga Nakamoto, beruntung ia sudah mengabari keluarganya setelah Yuta tertidur karena ulahnya, jadi mereka tidak terkesan terlalu terburu-buru untuk menyiapkan semuanya. Tidak lupa dengan piercing yang mulai beberapa jam setelah pemberkatan menjadi favorit pemuda yang kini sudah mengganti marganya menjadi 'Lee'.

Piercing itu dari Taeyong sebagai pengikat mereka, cincin? Tentu saja Taeyong menyiapkannya, lihat saja cincin sederhana yang berada di tangan Yuta dan Taeyong. Hanya saja Yuta-nya kan memang sedikit terobsesi dengan piercing sama seperti Yuta terobsesi dengan Winwin, si anak ayam yang sepertinya mulai terlupakan karena kesibukan masing-masing.

Pemuda Lee itu membuka matanya saat tidak lagi mendengar ocehan istrinya, tersenyum simpul melihat Yuta tertidur dengan kepala yang terkantuk-kantuk ke depan. Perlahan ia membawa kepala Yuta untuk bersandar di pundaknya, ia melihat ke sisi lain dimana ibunya terkekeh kecil melihat tingkah menggemaskan menantunya.

" dia pasti kelelahan"

taeyong mengangguki ucapan ayahnya, ia membenarkan selimut yang Yuta kenakan.

" Ingat Youngie, sekarang Yuta sepenuhnya tanggung jawabmu. Eoma tahu seberapa besar rasa cintamu padanya, dan eoma tidak akan meragukan itu. Tapi eoma tetap ingin berpesan pada Youngie sebagai seorang ibu, jaga menantuku dengan baik. Lindungi dia dengan segenap jiwa dan ragamu. Karena eoma adalah seorang ibu yang telah melahirkan dua orang anak yang luar biasa, Shizuka-san pun mengharapkan yang sama untukmu, karena seorang yang sangat mencintai adalah serang yang berpotensi melukai. Jadi apapun yang terjadi bicarakan baik-baik, kau tahu bagaimana dirinya sebagaimana dia tahu dirimu, eoma- appa dan mertuamu akan melindungi dan mengawasi kalian dari jauh, kami percayakan padamu"

Pesan ibunya, tentu saja ia tidak akan melupakannya apapun yang akan terjadi. Yuta segalanya untuk dirinya. Meski apa yang ibunya katakan adalah benar, seseorang yang mencintai adalah orang yang paling besar berpotensi melukai yang dicintainya. Taeyong sudah belajar akan hal itu dari kejadian yang telah berlalu, dan ia berharap ia tidak akan melupakan bagaimana rasa sakit saat ia tanpa sadar menyakiti Yuta-nya.

Hubungan Yuta dan Taeyong pun tidak terlihat seperti dua orang yang saling mencintai melainkan terkesan seperti orang asing yang memiliki dendam satu dengan yang lain. Disengaja? tentu saja tidak, karena itu memang murni dari sifat keduanya yang sangat-sangat sulit untuk melakukan hal-hal manis seperti pasangan pada umumnya. Dua orang tsundere akut yang saling mencintai dengan cara mereka sendiri. Mereka akan menunjukkan rasa cinta dan perhatian mereka melalui cara yang hanya mereka sendiri yang mengetahui arti dan maksud dari apa yang mereka lakukan. Mereka tidak pergi berkencan ke taman bermain pada malam hari setelah jadwal mereka selesai, membayangkan Taeyong atau Yuta menunggangi kuda kayu berwarna putih berperan sebagai pasangan yang sempurna bagaikan dunia milik berdua ( yang lain siap bayar kontrakan #abaikan) itu terlihat menggelikan karena baik Yuta atau Taeyong akan lebih memilih pergi ke arena tinju bersama Johnny untuk selanjutnya membuat Johnny menjadi penonton drama seperti telenovela jaman penjajahan.

How To Get You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang