Aku menyerah untuk memberikan seluruh duniaku padamu
Aku menyerah untuk menjadi tidak berarti dalam duniamu
Aku menyerah untuk menjadikanmu seluruh duniaku
Aku harap kau tidak akan kembali untuk membawaku kedalam mimpi yang telah kau hancurkan. Kare...
Chapter ini hanya sebagian sisa kemarin.. Sengaja aku cut karena ga gampang ngedit kalau lebih dari 5000k disini hahahaha
Renjun x Winwin
.
.
.
.
" Just don't let me go or else i will never comeback to you"
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Winwin menurut saja ketika Renjun membawa dirinya masuk ke salah satu tempat di taman hiburan, bahkan ia mengangguki jika Taewin adalah anaknya dan ikut bersandiwara mengatakan jika anaknya benar-benar butuh tempat bermain yang aman karena semua tempat bermain ditutup akibat wabah yang sedang mendunia.
Saat ini mereka terdiam membiarkan Taewin bermain dengan bola yang dimasukkan ke dalam sebuah box membentuk kolam untuk anak-anak seusianya. Renjun tentu tidak akan membiarkan anak Yuta itu bergabung dengan anak-anak lainnya yang memang ada beberapa disana, ia menjaga kesehatan bayi itu karena ia tahu meski imunitas Taewin tergolong tinggi seperti ayahnya namun Yuta sebagai sang ibu sangatlah rentan dengan penyakit. Bahkan terkadang jika sedang kumat protektifnya Taeyong tidak membiarkan mereka menemui Yuta tanpa ganti baju dengan baju bersih jika mereka baru saja dari luar.
" kenapa?? "
" apanya? "
" kau disini? Denganku? "
Winwin tahu ada yang salah ketika ia menyadari Renjun pergi tanpa dua pengawalnya. Awalnya ia mengira adiknya itu hanya kabur dan ia bersiap di teror oleh keduanya, namun melihat tidak ada apapun di ponselnya membuat ia tahu jika adiknya ini sedang ada masalah dengan keduanya.
" kau pernah merasa lelah terhadap Jaehyun hyung-ge?"
" dalam konteks apa kau bertanya? Mencintai orang itu sejak pertama kali aku melihatnya, aku sudah merasakan banyak kata lelah dan menyerah yang terlintas di kepalaku"
Winwin membagi coklat hangat yang ia beli di mesin penjualan pada Renjun dimana adiknya itu hanya menggenggamnya tanpa ada niatan untuk meminumnya.
