#Chapter 25 " What IT'S I don't Know?"

1K 87 133
                                    

Hallo Hallo

Selamat Malam

.
.

.
Warning : Jangan salahkan mereka yang jadi jahat

.
.
.

" I don't know why you hate me , but you need to open you're heart to talk to me. You don't use my languages but i will try harder to know what you talking about"

.

.

.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.


Yuto menatap anaknya yang tertidur dengan nyenyak di pelukan sang menantu, ada rasa lega melihat bagaimana menantunya lah yang menemukan anaknya terlebih dulu ketimbang dirinya, Taeyonglah yang mengirimi pesan untuknya agar ia bisa meluangkan waktu untuk menjenguk anak nakal yang sudah membuatnya hampir hilang kendali menenangkan dua wanita yang juga sangat berarti di hidupnya. Karena sungguh dia sendiri tidak akan tega melihat dua orang yang begitu melengkapi terpisahkan apalagi oleh tangannya sendiri. Ayah Yuta itu berharap jika apapun yang terjadi di suatu hari nanti, baik dan buruk badai yang akan menimpa rumah tangga anaknya yang masih seumur jagung itu, ia berharap sang menantu tidak akan melepas anaknya. Ayah dua anak itu tahu akan ada waktu dimana Taeyong akan dihadapkan oleh pilihan sulit, meski Yuto berharap tidak akan terjadi hal buruk. Berharap jika apa yang terjadi pada Yuta hanya mimpi baginya, tidak untuk anak dan menantunya tidak juga untuk menjadi nyata. Karena ia tidak ingin mereka mengalami mimpi buruk, cukup dirinya.

" ...kondisi Yuta-ssi stabil, jauh lebih stabil setelah Taeyong-ssi datang"

Nam menjelaskan keadaan jantung Yuta, sesuai dengan pertanyaan yang Yuto dan Taehan tanyakan padanya. Mereka tidak menyinggung hal lain jadi ia pun tidak perlu berbohong untuk menjawab pertanyaan ayah dan mertua Yuta.

" kapan dia boleh keluar?"

" mungkin besok, aku akan melihat keadaannya terlebih dahulu. Tapi aku rasa tubuhnya tidak siap untuk kembali menjalani aktivitas sebagai idol. Dia butuh istirahat..."

Dan tentu saja jahitan di perut Yuta belum kering hanya dengan rentang waktu seminggu, tambah Nam dalam hati.

" aku akan membawanya ke Jepang"

" aku akan bicara pada aboji"

" tolong"

Taehan menepuk pundak besannya.

" Yuta juga anakku, dan terima kasih karena memaafkan kesalahan Tae"

Keduanya tersenyum.

Yuta terbangun tidak lama, mengumpulkan nyawanya sebelum membuka matanya dan mendapati sang ayah menatap datar ke arahnya. Tangannya menggaruk tengkuk yang tidak gatal, ia perlu bantuan untuk menangani ayahnya yang sudah pasti akan memarahinya karena berani menyembunyikan fakta jika ia masuk rumah sakit bahkan tanpa pendampingan Suke, Yuta meringis sambil mencoba membangunkan Taeyong.

How To Get You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang