Chapter 1 : Perhatian Gojo

16.5K 1K 205
                                    

Fushiguro tidak pernah mengerti apa yang dipikirkan oleh gurunya tersebut. Yang Fushiguro tau, Gojo adalah guru yang sering berbuat semaunya dan tidak pernah mau mendengarkan orang lain. Sering pergi disaat butuh dan selalu ada ketika tidak ada masalah serius yang terjadi, seperti itulah Gojo.

"Itadori apa kau tau dimana Gojo-sensei saat ini?"

Itadori menggeleng. "Mungkin berburu makanan manis."

Fushiguro menghela nafas lalu kembali menyerang kutukan tingkat 1 itu menggunakan anjing kutukan miliknya. Serangan seperti itu tentu tidak mempan tapi untunglah ada Itadori yang kini bertarung bersamanya sementara Kugisaki tidak ikut bertarung karena ia mengevakuasi anak-anak yang tadi sempat disandera oleh kutukan tersebut. Fushiguro dan Itadori hanya mengulur waktu sampai Kugisaki membawa anak-anak itu menjauh.

"Itadori!"

Fushiguro entah kenapa berlari kedepan Itadori dan malah menerima pukulan dari kutukan tingkat 1 tersebut, alhasil Fushiguro lah yang terlempar dan membentur tembok beton yang ada di sekitar tempat mereka bertarung.

"Fushiguro!" Itadori berseru ketika dilihatnya kepala Fushiguro mengeluarkan banyak darah. Ia menunduk dan mengepalkan kedua tangannya.

"Ita..dori j..jangan p..p..panggil." Fushiguro yang daritadi memang sudah terluka tidak punya kekuatan untuk bangkit. Fushiguro tidak mau Itadori bertukar tubuh lagi dengan Sukuna tapi tenaganya saat ini tidak cukup untuk melawan. Sebelum Itadori bertarung bersamanya ia telah bertarung dan terluka cukup parah melawan kutukan tingkat 2 dan setelah kutukan itu kalah malah muncul kutukan tingkat 1. Saat kutukan tingkat 1 muncul itulah Itadori datang untuk membantunya.

Crash

Satu kali serangan kutukan tingkat 1 itu langsung kalah. Itadori yang telah bertukar tubuh dengan Sukuna menyeringai puas lalu menatap Fushiguro yang kini tidak berdaya di dekat reruntuhan tembok beton yang telah hancur.

"Aku tau kau bisa lebih dari ini bocah." Sukuna berujar demikian dan perlahan mendekati Fushiguro.

Fushiguro sendiri tidak bisa membalas. Semua badannya terasa remuk dan kini nafasnya bahkan terputus-putus. Kelopak matanya setengah terbuka karena kesadarannya yang mulai menipis.

"Kau beruntung, untuk saat ini aku akan membiarkanmu hidup. Kau cukup berguna untukku suatu saat nanti." Sukuna berjongkok dan mengelus pipi Fushiguro dengan jemarinya. Melihat Fushiguro yang nafasnya terputus-putus membuat Sukuna menikmati ekspresi menderita bocah Shikigami tersebut. Ia perlahan memindahkan tangannya ke leher Fushiguro untuk mencekik pemuda berambut hitam tersebut.

"Tenang saja, kau tidak akan mati hanya karena ini." Sukuna mengeratkan cekikannya di leher Fushiguro membuat pemuda tersebut menggeliat karena kesulitan bernafas.

"Gyahahaha aku menyukainya! Aku suka kau yang tidak berdaya seperti ini! Kau--"

Buaghh

Sukuna terpental beberapa meter. Disana telah berdiri Gojo yang menenteng tas kertas, mungkin benar kata Itadori bahwa pria dengan penutup mata itu tengah berburu makanan manis.

"Gomen ne, aku terlambat." Gojo berjongkok dan dengan tidak berdosanya berujar demikian pada Fushiguro.

"G..Go..go..jo sen..s..sei."

"Kau sebaiknya istirahat Megumi, lihatlah wajahmu yang babak belur itu." Gojo berujar enteng dan menepuk kepala Fushiguro beberapa kali.

"Cih."

Sukuna bangkit dan mengusap bekas tendangan Gojo tadi di pipinya. Ia yang hendak melancarkan serangan tiba-tiba berhenti. Itadori mungkin daritadi telah berusaha bertukar tubuh lagi dengan Sukuna tapi ia baru bisa melakukannya sekarang. Semakin banyak jari yang itadori telan Sukuna semakin tidak bisa ia kendalikan.

PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang