Hal yang paling membuat Fushiguro kesal adalah ketika Gojo tiba-tiba menghilang. Tanpa pamit dan mengucap sepatah kata pun pria itu pergi mungkin untuk menjalankan misi baru. Sementara jika ia yang melakukan hal seperti itu pasti Gojo akan berubah menjadi sosok ibu paling cerewet di dunia karena berpikir anaknya keluyuran tidak jelas.
"Ck."
"Tidak baik setiap hari mendecakkan lidah terus."
Fushiguro memasang kuda-kuda ketika dilihatnya Sukuna telah berdiri di hadapannya dengan seringaian menyebalkan.
Fushiguro memanggil Nue dan langsung saja shikigami mirip dengan burung hantu tersebut melakukan serangan pada Sukuna dari udara. Fushiguro sendiri juga melawan Sukuna menggunakan tangan kosong.
"Aku tidak ingin bertarung." Sukuna berujar seraya menghindari setiap serangan yang mengarah padanya. Sukuna yang kesal karena ucapannya diacuhkan hampir saja menghantam Nue namun sebelum itu terjadi Nue telah lenyap karena Fushiguro tidak mau kehilangan Shikigaminya lagi.
"Ho'oh, kau cukup menyayangi mereka rupanya. Aku iri pada mereka."
Sreet
Sukuna melesat kebelakang Fushiguro dan ketika pemuda itu berbalik sebuah hantaman menghantam telak ulu hati pemuda tersebut.
"Uhukk" Fushiguro memuntahkan darah dari mulutnya.
Sukuna tersenyum dan membiarkan satu tangannya masih berada di ulu hati Fushiguro sementara satu tangannya lagi memegang bahu pemuda tersebut. "Bisakah kau diam? Aku sudah bilang tidak ingin bertarung."
"Aku tidak akan--"
"Jika kau bersikeras aku bisa saja mencabut jantung bocah ini lagi."
Fushiguro mematung mendengar ancaman dari Sukuna dan diamnya Fushiguro membuat Sukuna tersenyum puas.
"Kau anak yang baik." Sukuna mengusap wajah Fushiguro dengan jemarinya membuat Fushiguro hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Jika ia mau ia bisa saja bertarung dengan Sukuna walaupun ia harus babak belur sekalipun tapi dengan Itadori yang menjadi sandera Sukuna Fushiguro tidak akan bisa melawan. Ia tidak mau menyaksikan kematian temannya untuk yang kedua kalinya.
"Apa maumu Sukuna?"
"Tidak ada. Hanya merindukanmu mungkin." Sukuna menyibak seragam berkerah Fushiguro yang longgar tersebut. Didekatkannya bibirnya menuju leher jenjang pemuda Shikigami tersebut.
Fushiguro tidak tinggal diam, ia berusaha mengarahkan pukulannya pada Sukuna namun langsung ditangkap dengan mudah oleh Sukuna.
"Aku hanya bilang sekali, nyawa Itadori Yuuji ada di tanganku."
Fushiguro menggertakan giginya dan kini Sukuna kembali mendekatkan bibirnya pada leher Fushiguro sebelum ia menggigit dan menghisap leher tersebut sampai meninggalkan bekas.
"Apa yang kau lakukan brengsek?!"
Sukuna terkena pukulan telak di pipinya ketika Fushiguro mengarahkan tinjunya. Tidak ada yang terjadi padanya bahkan posisi berdirinya tetap sama seakan pukulan Fushiguro tidak ada artinya bagi Sukuna.
"Aku rasa merebut milik orang lebih menyenangkan." Sukuna membekap mulut Fushiguro seraya mendorong sampai pemuda itu terbanting dengan posisi terlentang di tanah. Dorongan tersebut membuat jalanan di sekitar retak.
"Khhhkkkk..!"
Bola mata Fushiguro membola ketika merasakan sudut bibirnya diraba oleh benda lunak yang basah. Tidak salah lagi, itu mulut Sukuna yang bisa muncul dimana saja di bagian tubuh Itadori. Fushiguro langsung membentuk segel di tangannya sehingga muncullah anjing kutukan miliknya menghentikan niatan Sukuna.