Chapter 7 : Pengakuan

4.5K 532 63
                                    

Mungkin pertama kalinya bagi Fushiguro melihat ekspresi Gojou yang seperti ini. Kini mereka dihadapkan dengan Getou palsu, yang baru saja mereka lihat ketika tengah memburu Mahito. Tidak banyak yang orang itu ucapkan dan memilih hilang begitu saja. Gojou sendiri hanya diam tidak mampu berkata apa-apa. Walau ia tau orang itu bukanlah Getou Suguru yang asli tetap saja kehadiran sosok tersebut mengingatkan Gojou pada teman masa lalunya tersebut.

"Ayo kita kembali Gojou-sensei." Itadori menarik tangan Gojou dan Gojou hanya patuh.

Tangan Fushiguro mengambang di udara, ia yg awalnya ingin menjadi yang pertama meraih tangan Gojou didahului oleh Itadori.

Itadori sendiri bukanlah tipe orang yang peka. Ia tidak akan tau jika Gojou dan Fushiguro memiliki hubungan. Itadori hanya tau jika Gojou adalah wali Fushiguro dan dari pihak Gojou atau Fushiguro pun merahasiakan hubungan mereka dari semua orang. Jika Itadori tau Fushiguro ada hubungan spesial dengan Gojou ia tidak akan mengulurkan tangannya pada Gojou sebelum Fushiguro sendiri yang melakukannya.

'Apa akan terus seperti ini?' gumam Fushiguro dalam hati. Sebenarnya ingin sekali Fushiguro mengklaim Gojou hanya miliknya seorang namun ia takut jika ia melakukannya itu hanya akan merusak reputasi Gojou.

"Fushiguro-kun?"

Fushiguro menoleh ke sumber suara, disana ada Nanami Kento yang hanya menatap dirinya setelah tadi sempat memanggilnya.

"Ya Nanami-san?"

"Jika kau tidak mau barang yang kau inginkan diambil, sebaiknya kau bergerak cepat." ujar Nanami sebelum beranjak pergi. Apa Nanami tau? Mungkin saja. Nanami adalah teman Gojou juga dan ia pasti lebih peka dan menyadari mereka memiliki hubungan.

"Aku juga akan mengatakan hal yang sama padamu Nanami-san." ujar Fushiguro. Jangan lupakan pemuda Shikigami itu juga memiliki tingkat kepekaan yang tinggi.

"Uruse, aku tidak menyukai bocah ceroboh macam itu."

Fushiguro tersenyum kecil setelah Nanami pergi menjauh. Mungkin perkataan Nanami ada benarnya. Jika memang Gojou berharga baginya harusnya disaat seperti ini ialah yang harusnya menggenggam tangan Gojou terlebih dulu sebelum yang lainnya. Untuk sekarang mungkin ia biarkan dulu Gojou bersama Itadori karena Itadori yang lebih dulu mengulurkan tangannya.

.

.

Jika biasanya Gojou yang menghampiri Fushiguro ke kamarnya maka hari ini adalah sebaliknya. Fushiguro berjalan dengan tenang menuju kamar Gojou. Sesampainya di depan pintu Fushiguro pun  mengetuk pintu beberapa kali sampai ada sahutan Gojou yang kini membukakan pintu untuknya.

"Megumi? Apa ada masalah?"

Fushiguro langsung masuk ke kamar Gojou. "Kau lah  yang bermasalah kali ini Gojou-sensei."

Blamm

Gojou menutup pintu kamarnya lagi dan menghampiri Fushiguro yang kini duduk di tepi  tempat tidurnya.

"Aku bermasalah? Bukankah itu hal yang biasa?"

Tersenyum jenaka seperti biasa, terkadang Fushiguro ingin sesekali Gojou memperlihatkan kelemahannya. Setidaknya hanya dihadapannya mengingat status hubungan mereka saat ini.

"Terkadang aku ingin melihat sisi lain darimu sensei..jangan selalu menutupi semuanya dengan tingkah konyolmu."

"..."

"Kau bukan sekedar waliku bukan? Aku kekasihmu sensei jangan lupakan itu."

"Aku disini." tambah Fushiguro lagi seraya mengelus pipi Gojou.

PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang