Seiring berjalannya waktu, tubuh Fushiguro kini telah mengalami perubahan. Padahal nafsu makannya bertambah namun tubuhnya malah makin kurus dari sebelumnya. Gojou beberapa kali bahkan menolak misi ketika kondisi Fushiguro memburuk dan memilih mendampingi istrinya di apartemen.
"Kepalanya masih sakit?" tanya Gojou pada Fushiguro yang seharian ini hanya berbaring di kamar.
"Sudah lebih baik."
Gojou kemudian mengusap perut Fushiguro yang makin membuncit. "Nak kau jangan siksa ibumu seperti ini, kasihan ibumu tau."
Fushiguro menekuk alisnya mendengar perkataan Gojou. "Ibu? nanti aku dipanggil ibu begitu? kenapa tidak tetap ayah saja?"
"Tentu karena aku ayahnya, kau yang melahirkan jadi kau ibunya Megumi."
"Tapi aku laki-laki!"
"Baiklah Megumi, kalau begitu papa saja. Lalu anak ini akan memanggilku tou-sama."
Kali ini Fushiguro mengangguk setuju.
"Megumi seperti yang dibilang Shoko, kondisimu lebih buruk karena energimu diserap oleh anak ini. Aku melarang keras kau melakukan pekerjaan walaupun hanya sekedar untuk cuci piring." ujar Gojou. Kini ia telah berpindah tempat bersandar di sandaran tempat tidur dengan Fushiguro menyender diatas tubuh Gojou.
"Kalau begitu kau yang lakukan pekerjaan rumah Satoru."
"He?? Tidak mau."
Fushiguro langsung sweetdrop. "Lalu siapa yang kerjakan jika kau melarangku melakukannya dan kau sendiri tidak mau melakukannya?"
"Kita bisa bayar orang untuk melakukannya." Seperti biasa Gojou selalu mengandalkan uang untuk membereskan masalah.
"Aku tau kau memiliki banyak uang tapi aku juga tidak mau kau menghabiskannya untuk sesuatu yang tidak berguna. Aku masih bisa melakukan pekerjaan rumah, tidak ada hubungannya kondisiku buruk karena melakukan pekerjaan rumah yang ringan."
"Haik tuan keras kepala. Nanti aku bantu-bantu bereskan apartemen."
Megumi bangkit dari posisinya, ia kemudian mengecup pipi Gojou. "Aku mau mochi." ucap Megumi setelah melepas ciumannya pada Gojou.
"Baiklah aku belikan. Harus habis ya."
"Tergantung berapa banyak kau membawakannya untukku."
.
Hari telah berganti dengan cepat. Gojou semakin hari malah semakin cemas dengan kondisi Fushiguro. Tubuh yang semakin kurus padahal nafsu makannya tinggi. Saking khawatirnya bahkan Gojou kembali membuat Fushiguro kesal karena ia dibelikan kursi roda, katanya itu untuk Fushiguro ketika Gojou tidak ada di apartemen.
"Aku baik-baik saja tapi kau malah memberiku kursi roda, aku masih bisa berjalan dengan benar!"
"Aku tidak mau kau tiba-tiba jatuh Megumi!"
"Aku tidak selemah itu!"
Gojou mengacak rambutnya kesal. "Terserah kau saja!"
Fushiguro menatap kepergian Gojou dengan tatapan kesal. Gojou terlalu mengkhawatirkannya dan itu berimbas pada misi yang Gojou jalankan. Kerap kali pria itu mengabaikan misi untuk dirinya padahal Fushiguro tidak minta untuk diurus. Ia memang tengah mengandung dan ini cukup beresiko tapi ia yakin ia bisa mengatasinya sendiri. Gojou yang tidak percaya ia bisa menjaga bayi dan dirinya sendiri. Ieiri juga kadang membantu tapi Gojou masih saja terlalu khawatir.