Precious 2 Part 15

913 89 5
                                    

Semenjak tau Akira kerap kali dalam posisi terancam, Fushiguro lebih banyak meluangkan waktu untuk putranya. Ke sekolah, pergi ke taman jika Akira ingin kesana ataupun belanja ke konbini. Fushiguro juga kerap kali membiarkan Gyokuken ikut ke taman karena Akira juga penyayang binatang sama seperti dirinya. Ketika bersama Gyokuken Akira akan tampak lebih semangat walaupun tidak ia tunjukkan secara terang-terangan.



"Akira kenapa melamun? Gyokuken menunggumu disana." ucap Fushiguro pada putranya tersebut. Ia berjalan lebih dekat dan kini ia sedikit khawatir ketika Akira menatap objek yang kini jadi fokus Fushiguro juga. Di tempat yang ditatap Akira adalah tempat dimana ada kutukan berukuran kecil ada disana. Kutukan itu memang lemah dan tidak berbahaya tapi melihat Akira menatap kutukan itu dengan raut wajah penasaran membuat Fushiguro khawatir jika anaknya ingin lebih tau tentang makhluk tersebut.



"Akira sebaiknya kita pulang ya." Fushiguro menggendong Akira dan langsung membawanya pulang, setidaknya jika mereka di rumah ada tabir yang telah dipasang oleh Gojou. Tabir itu dibuat atas permintaan Fushiguro dimana energi negatif tidak akan bisa masuk kesana.



"Kalian cepat sekali kembalinya." ucap Gojou. Hari ini ia sedang tidak ada misi jadi lebih memilih bermalas-malasan di rumah.



"Tadi Akira melihat monster dan papa langsung mengajak Akira pulang." ucap Akira menjawab pertanyaan dari ayahnya.



"Nah Akira sekarang kerjakan tugas sekolah dulu ya, nanti tou-sama ajak main game."



Akira menurut, jarang-jarang ia bisa menghabiskan waktu bersama Gojou.



"Satoru bagaimana kalau homeschooling?"



"Megumi, Akira tidak akan setuju akan hal ini." Gojou mendekat kearah Fushiguro sebelum mengusap pipi pemuda tersebut. "Di usianya yang sekarang ia tidak akan bisa dikekang Megumi. Kau ingat saat aku menciummu? dia merasa kau dalam bahaya dan aku rasa kekuatan Akira akan muncul jika merasakan suatu ancaman."



Wajah Fushiguro memerah ketika mengingat momen itu. Momen dimana otak polos Akira berpikir ciuman Gojou adalah upaya pembunuhan pada Fushiguro.



"Tembok sampai retak padahal Akira hanya mendorongku. Sekarang aku tidak menekan kekuatanku lagi saat berada di dekat kalian. Aku kapok terbentur di dinding dengan tidak elit seperti itu. "



"Tapi apa bisa hanya mengandalkan hal seperti itu?"



"Kalau kau masih khawatir kenapa tidak coba mengajak Akira main bayangan? siapa tau teknikmu menurun pada Akira jika tangannya membentuk segel sepertimu."



Fushiguro terdiam, pertanda ia mungkin akan mempertimbangkan usulan Gojou.




.




Gojou dan Fushiguro sedikit merasa aneh ketika Akira berada di kamar cukup lama. Mereka pun masuk ke kamar Akira namun putra mereka tidak ada di dalam kamar.



"Kemana Akira?! dan kenapa jendela kamar terbuka?!"



Gojou dan Fushiguro berjalan kedekat jendela dan melihat kebawah karena kamar Akira berada di lantai dua. Dibawah tidak ada apapun, lalu dimana Akira? satu-satunya akses keluar hanya tangga dan jika Akira lewat tangga pasti Gojou dan Fushiguro bisa melihat putra mereka tersebut keluar.



"Megumi tenangkan dirimu, kita berpencar untuk mencari Akira." ucap Gojou sebelum berlari keluar rumah terlebih dulu.



Gojou melayang di ketinggian dan Fushiguro menggunakan Nue untuk mencari Akira dari atas. Setelah beberapa saat mencari mereka menemukan Akira berdiri di dekat sungai. Ketika mereka mendekat ternyata disana ada kutukan yang tubuhnya telah terbelah.



PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang