Chapter 9 : Always with you

4.2K 520 140
                                    

"Aku tidak akan pernah menyetujuinya Sukuna." ujar Gojou pada Sukuna yang kini seringaiannya perlahan lenyap.

"Jadi kau tidak peduli pada nyawa kekasihmu heh?"

"Tentu aku sangat peduli tapi aku juga tidak bisa membiarkanmu berkeliaran selama satu bulan dengan memakai tubuh Yuuji, itu bisa saja membuat nyawa Yuuji terancam karena semuanya akan lebih waspada saat mengetahui keberadaanmu."

Gojou memang ingin Fushiguro selamat tapi jika itu pertukaran tubuh sepenuhnya selama satu bulan? Ia tidak mau ambil resiko. Selain nyawa Yuuji yang terancam, Fushiguro akan menyalahkan dirinya dan beberapa orang lainnya pasti juga menyalahkan Fushiguro karena hal ini. Mereka tidak akan berani menyalahkan Gojou karena walau bagaimana pun kekuatan Gojou bukanlah hal yang bisa diremehkan. Intinya mereka takut pada Gojou.

"Jadi kau menolak?" tanya Sukuna.

Gojou mengangguk. "Selain itu aku percaya Shoko bisa mengatasinya."

"Cih.." Sukuna hanya bisa berdecih.

"Aku bisa saja membiarkanmu menguasai tubuh Yuuji selama itu, tapi aku tidak mau Megumi menyalahkan dirinya lagi. Kau tau? Saat Yuuji jantungnya kau cabut, Megumi merasa sangat bersalah akan hal itu."

Sukuna hanya terdiam.

"Jika tidak ada lagi yang kau inginkan sebaiknya kau kembali, biarkan Yuuji memakai tubuhnya lagi."

Sukuna masih terdiam. Ditatapnya wajah pucat Fushiguro yang masih terbaring disana. Ia tidak tau kenapa ia ingin sekali bertukar tubuh walau cuma sebentar yaitu satu bulan dengan Itadori. Sebenarnya niatnya kesini memang menyembuhkan Fushiguro. Fushiguro menguntungkan dirinya jika dibiarkan hidup, setidaknya itu yang diyakini oleh Sukuna.

"Hmm? Pada akhirnya kau melakukannya." ujar Gojou ketika Sukuna kini tengah memakai teknik penyembuhannya untuk Fushiguro.

"Uruse, bocah ini menguntungkanku suatu saat nanti. Aku tidak mau dia mati dulu." ujar Sukuna.

Selesai dengan penyembuhan, tubuh Fushiguro perlahan lebih segar dari sebelumnya. Gojou menyentuh kening dan leher Fushiguro, suhu tubuh pemuda itu telah kembali normal.

"Aku benci mengatakan ini, tapi terima kasih Sukuna."

Sukuna hanya diam. Ia melakukan hal sama yang Gojou lakukan. Ia menyetuh kening Fushiguro, lalu leher dan beralih ke tangannya. Bisa menyentuh bocah ini tanpa perlawanan rasanya membuat diri Sukuna puas. Andai saja ia bisa menyentuh pemuda ini lebih leluasa dan andai saja ia bisa seperti Yuuji yang dengan mudah bisa menyentuh sosok ini. Eh tunggu dulu, apa yang ia pikirkan??!!

"Sialan.."

"Kau bisa melepaskan kekasihku sekarang Sukuna~" ujar Gojou memamerkan jari tengahnya pada Sukuna.

"Cih."

Perlahan garis hitam yang ada pada wajah Sukuna menghilang. Kini sosok Itadori yang kembali menguasai tubuhnya.

"Sensei? Bagaiamana Fushiguro?" tanya Itadori. Ia pun duduk di kursi kosong satunya dan menatap temannya yang masih belum membuka mata.

"Megumi tidak apa-apa. Terimakasih untuk Sukuna."

Itadori tersentak. "Apa sensei menyetujui Sukuna bertukar tubuh denganku selama itu?"

"Tentu tidak. Nyawamu jadi taruhan jika aku melakukan itu. Sukuna sendiri yang sukarela melakukannya setelah aku menolak apa yang ia minta."

"Wah kau punya sisi baik juga ya Sukuna."

"Uruse!" ujar mulut Sukuna yang kini muncul di pipi Itadori.

PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang