Chapter 12 : Penggemar rahasia?

3.6K 450 91
                                    

Entah bagaimana Sukuna mengekspresikan dirinya hari ini. Yang ia tau hari ini Gojou sedang keluar negeri dan berangkat siang tadi. Lalu sekarang ia mendapat kesempatan hanya berdua dengan bocah Fushiguro yang kini masih tidak sadarkan diri.

"Kulitmu terlalu halus." ucap raja kutukan tersebut setelah menyentuh pipi Fushiguro. Sukuna kemudian menurunkan tangannya ke bagian leher.

"Sayangnya kau telah menjadi milik orang lain." tambah Sukuna yang kini malah menjauhkan tangannya dari leher Fushiguro.

Jika bisa ia merebutnya tentu Sukuna akan melakukannya, ia bahkan bisa membunuh untuk mendapatkan apa yang ia mau. Ya, harusnya ia bunuh saja orang yang berhasil memiliki hati pemuda ini namun setelah itu apa yang akan terjadi? Mungkin malah ia akan dibenci dan makin sulit untuk dirinya mendapatkan pemuda shikigami tersebut. Lagipula Gojou bukanlah manusia yang mudah dikalahkan, bahkan mustahil untuk membunuh orang yang katanya tidak bisa mati itu.

"Tapi untuk sekarang.."

Sukuna mendekatkan wajahnya pada wajah Fushiguro yang terbaring di dipan rumah tua itu. Belahan bibirnya kini menempel sempurna di bibir bocah yang telah menarik perhatiannya setelah...ratusan tahun? atau ribuan tahun? Entahlah.. Sukuna bahkan tidak ingat berapa tahun telah ia lalui semenjak ia pertama kali hidup di dunia ini.

"Sial! Haruskah aku membunuh Gojou Satoru untuk mendapatkanmu? Tapi pasti kau akan membenciku setelahnya.."

Sukuna biasanya tidak peduli jika ada orang yang membencinya karena ia memang pantas untuk dibenci namun setelah beberapa hal yang terjadi ia tidak ingin Fushiguro membencinya. Ia bahkan selalu melindungi pemuda tersebut. Jika benar ia hanya memanfaatkan Fushiguro ia mungkin akan membiarkan jika sebatas pemuda itu babak belur atau terluka tapi Sukuna malah selalu menyembuhkan bahkan jika itu luka kecil sekalipun.

"Sukuna?"

Sukuna menoleh keasal suara. Fushiguro kini telah membuka matanya, entah saat Sukuna menciumnya ia dalam keadaan sadar atau tidak Sukuna tidak tau. Tapi dari reaksi yang ia berikan sepertinya Fushiguro dalam keadaan tidak sadar saat Sukuna menciumnya.

"Kau bangun juga."

"Kau..menyelamatkanku lagi? Terima--"

"Berhenti bersikap manis padaku, kau seperti memberi harapan padaku jika melakukan itu."

Fushiguro menggeleng. "Ucapan terima kasih itu wajar."

"Tapi tidak jika itu ditujukan padaku." ucap Sukuna.

"Ucapan terima kasih pantas kau dapatkan jika kau telah membantu seseorang, tidak peduli kau dicap jahat sekalipun." Megumi mencoba bangkit dan tubuh Sukuna tergerak untuk membantunya duduk.

"Aku tidak butuh terima kasihmu."

Fushiguro tersenyum. "Tak apa, aku yang ingin mengucapkannya."

Sukuna menggertakan giginya. "Kubilang berhenti bersikap manis padaku."

Fushiguro menghela nafas lalu terdiam. Sukuna juga memutuskan untuk diam karena ia juga bukan tipe orang yang suka bicara hal tidak penting atau hanya sekedar basa-basi.

"Aku pergi." pada akhirnya Sukuna kembali setelah terdiam cukup lama. Garis di wajahnya perlahan hilang terganti dengan wajah Itadori si pemilik tubuh.

"Fushiguro kau sudah tidak apa-apa kan?"

"Ya aku sudah tidak apa-apa."

"Sebaiknya aku membawamu kembali dulu. Aku akan menelfon Nitta-san."

PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang