Chapter 10 : Rebutan

4.9K 516 164
                                        

Hari ini Fushiguro berlatih sendirian menggunakan senjatanya. Ia kini dalam masa pemulihan lagi karena ia belum sepenuhnya bisa mengontrol energi kutukan. Itadori dan Kugisaki ada misi ke luar kota bersama Nanami. Gojou? Entahlah..setahu Fushiguro Gojou saat ini tidak ada misi.

"Fushiguro Megumi?"

Fushiguro menoleh ketika namanya disebut. Di hadapannya kini berdiri Kamo Noritoshi, siswa dari cabang Kyoto.

"Kamo-san? Apa yang kau lakukan disini?"

"Mengawal kepala sekolah."

"Souka."

'Bahkan Kamo Noritoshi tertarik padamu.'

Seketika Fushiguro mengingat perkataan Gojou. Ia menggelengkan kepalanya, tidak mungkin Kamo benar-benar tertarik padanya kan? Jika itu tertarik akan kemapuannya mungkin saja, tapi kalau itu tertarik karena--

Grebb

Fushiguro terbelalak ketika kini Kamo telah berada dibelakang dan setengah memeluk dirinya.

"Eh?"

"Apa kau baru pertama kali memegang senjata ini? caramu memegangnya saja tidak benar." ucap Kamo yang kini memperbaiki posisi tangan dan gestur Fushiguro ketika memegang sebuah pedang besar.

"Pedang ini terlalu berat untukmu jadi akan sulit mengayunkannya jika tidak tau cara yang benar memakainya."

Fushiguro mengangguk. "Arigatou Kamo-san."

Kamo mengangguk. "Aku harus pergi, sampai jumpa lagi." ucapnya lalu berlalu pergi.

"Wah dekat sekali tadi ya~"

"Sensei?! Jangan tiba-tiba muncul seperti itu!"

Gojou tertawa dan merangkul bahu Fushiguro. "Habisnya kau sampai tidak menyadari kehadiranku karena memperhatikannya."

Fushiguro mendengus. Ia baru sadar tadi membawa pedang tapi kemana pedangnya? Ternyata Gojou yang membawanya sekarang.

"Dia tidak akan repot-repot mengajarimu cara memegang senjata jika tidak benar-benar ada modus yang terselubung."

"Gojou sensei..."

"Kasayangannya Gojou Satoru penggemarnya banyak sekali."

Fushiguro tertawa kecil mendengar perkataan Gojou. "Baiklah aku rasa sudah cukup sensei."

"Hai. Hai.." Gojou yang masih merangkul Fushiguro berjalan santai bersama pemuda kesayangannya. Beberapa pasang mata tertuju pada mereka mengingat begitu kontrasnya kedua orang tersebut.

"Sensei, mulai kapan aku bisa menjalankan misi?"

"Jika aku telah memberimu ijin."

Fushiguro merenggutkan wajahnya. "Jika sensei yang mengaturnya pasti lama."

Gojou tersenyum memamerkan deretan giginya. "Aku akan memberimu ijin jika sudah benar-benar pulih. Aku tidak akan menahanmu lama-lama Megumi."

Fushiguro hanya terdiam. Ia menghentikan langkahnya, begitupula Gojou yang kini menghentikan langkah saat dihadapan mereka telah berdiri Miwa dan Utahime, fans dan hatersnya Gojou.

"Yo!"

"Gojou-sensei/Gojou." Respon penuh cinta dari Miwa dan respon judes dari Utahime.

.

Hari ini beberapa orang dikirim untuk memburu kutukan di sebuah desa terpencil. Desa itu sering disebut desa kutukan, desa yang dihuni oleh banyak kutukan dan tidak ada satupun manusia yang hidup disana.

PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang