25 Menit 68

1.8K 120 34
                                    

ALWAYS











Klik tanda bintang sebelum baca ya...










Happy Reading










* Sorry for typo.

"Apa ini? Apa ini lelucon? Berhenti kau, James Charles! Kau tidak boleh pergi meninggalkan istrimu disini!"

James hampir saja keluar dari pintu gereja saat mendengar suara teriakkan menggema menyebut namanya dengan penuh emosi.

Baik James, Nadine maupun Desi akhirnya terdiam didepan pintu gereja. James tidak sedikitpun melepaskan tangan Nadine. Ia berbalik sembari terus menciumi pipi Sky. James bahkan tidak merasa takut untuk sekarang.

"Kau tidak bisa meninggalkan putriku seperti ini, sekarang dia adalah istrimu" sambung si ibu mempelai wanita yang tadi berteriak.

"Istri? Aku sudah membawa istriku" jawab James santai. "Bahkan aku juga membawa putriku"

Grappa sementara hanya diam memperhatikan.

"Heh... Kau mau mempermainkan putriku? Tidak bisa. Dia sekarang istri sahmu dan istrimu satu-satunya" ucap wanita itu lagi dengan penuh penekanan.

"Maaf nyonya, kau yang jangan berani mempermainkanku, pernikahan ini belum sah, semua orang juga tahu serta menyaksikannya tadi, lagipula istriku satu-satunya hanya ini" James mengangkat tangan untuk mendekatkan Nadine padanya.

"Tidak mungkin, putrikulah istrimu, semua prosesi pernikahan sudah kalian jalani tadi, lagipula siapa perempuan itu? Tiba-tiba saja datang membawa seorang anak dan mengaku sebagai istrimu hanya karena dia memiliki wajah yang mirip dengan mendiang istrimu yang sudah mati" ucap si wanita membuat James mulai kesal karena sungguh ia ingin segera pulang bersama anak dan istrinya. "Bisa sajakan, dia itu hanya menipu kalian karena wajahnya itu? Jaman sekarang semua orang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya" sambung si wanita dengan angkuh membuat Nadine menatap tidak percaya dengan ucapan si ibu mempelai wanita yang batal dinikahi suaminya.

"Dan kau, entah kau perempuan sial darimana, kenapa kau berani mengacaukan acara pernikahan putriku? Cepat bawa juga anakmu itu pergi dari sini dan tinggalkan James, karena dia adalah suami anakku" tajam ibu si mempelai wanita berucap pada Nadine. "Dasar perempuan tidak tahu malu, apa kau sengaja menjual wajahmu itu hah? Katakan berapa uang yang kau mau untuk pergi dari sini dengan anak sialanmu itu? Apa jangan-jangan anak itu juga anak haram yang sengaja kau bawa kemari untuk lebih meyakinkan?"

James dan Grappa seketika emosi mendengar celotahan ibu si mempelai wanita yang batal James nikahi.

"Apa? Tidak nyonya, jangan pernah menghina anakku, sekali lagi kau mengatakan keburukan tentang putriku maka aku akan membuatmu menyesal" sahut Nadine langsung karena emosi ketika mendengar putrinya dihina. Apalagi pengaruh dari hormon kehamilannya membuatnya semakin tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini. Bahkan Nadine bicara sebelum James dan grappa bisa bersuara.

Nadine menghempaskan tangan James hingga pegangan tangan mereka terlepas begitu saja. "Kau dengar James, apa yang wanita itu katakan? Sekarang berikan putriku dan kau!" Tunjuk Nadine pada James. "Selesaikan saja urusanmu disini karena aku ingin pergi bersama putriku" Nadinepun bersiap mengambil Sky dari James.

James dengan cekatan menjauhkan dirinya juga Sky agar Nadine tidak bisa mengambil Sky darinya. James lalu memandang kesal ke arah grappa yang diam saja. Ia menarik paksa lagi tangan Nadine.

"Grappa... ini masalahmu jadi selesaikan, aku mau pulang bersama anak istriku, pastikan orang yang berani mengatai putriku menyesal dengan ucapannya" sahut James lagi santai sembari melangkah meninggalkan gereja seakan ia bukanlah bagian dari masalah yang terjadi.

25 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang